Mesuji

Dihadapan Polisi, Jamaah Khilafatul Muslimin Mesuji Lampung Ikrar Setia Pancasila

Jamaah Khilafatul Muslimin Mesuji mengucap ikrar setia kepada Pancasila dan UU RI Rabu, 22 Juni 2022 kemarin.

Penulis: M Rangga Yusuf | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
dok. Humas Polres Mesuji
Jamaah Khilafatul Muslimin Mesuji Lampung mengucap ikrar setia Pancasila, Rabu, 22 Juni 2022 kemarin di depan Balai Desa Tanjung Sari, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Mesuji. 

Terkait berapa banyak orang yang ada didalam kelompok Khilafatul Muslimin di Lampung, tercacat ada sebanyak 2.000-an orang lebih. Kemudian totalnya sebanyak 3.000-an orang yang telah tergabung dari beberapa provinsi di luar Lampung, dengan pusatnya atau kantor ada di Bandar Lampung.

Firsada mengatakan, pada Desember 2021 pimpinan Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Hasan Baraja ini telah ditangkap di Polda Lampung dengan dugaan konvoi dan UU ke karantinan.

MUI: Jangan Terprovokasi

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung Moh Mukri meminta masyarakat tak terprovokasi atas penangkapan Pimpinan Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Hasan Baraja yang dilakukan oleh aparat kepolisian. Mukri mengimbau masyarakat untuk menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak kepolisian.

"Saya mengimbau masyarakat tidak terprovokasi. Serahkan semuanya kepada kepolisian," kata Mukri, pada Selasa (7/6).

Menurutnya, tindakan yang dilakukan oleh pihak kepolisian sudah sesuai dengan aturan.

Sebab, kata dia, gerakan-gerakan khilafah memang tidak diperbolehkan di Indonesia.

"Tindakan yang dilakukan oleh kepolisian itu sudah benar. Memang gerakan itu tidak dibenarkan dan berpotensi menggulingkan negara," ujar Mukri.

Lebih lanjut, Mukri menjelaskan gerakan khilafah memang banyak, namun tidak diterima. Bahkan di Timur Tengah sekalipun.

"Kalau mereka dibiarkan, semakin lama akan semakin besar. Di Timur Tengah itu enggak ada gerakan khilafah yang diterima," pungkasnya.

Sementara Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana mengajak masyarakat untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Ia mengatakan, kedepan pemkot bersama Forkompinda akan melakukan pembinaan di dunia pendidikan hingga ke pondok pesantren (ponpes).

Menurutnya, pemerintah sudah berulangkali bersama MUI, Forum Keberagaman Umat Beragama (FKUB), Nahdlatul Ulama (NU) serta tokoh masyarakat mensosialisasikan agar menjaga NKRI.

Warga Tidak Lihat Hal Aneh

Warga sekitar Kantor Pusat Khilafatul Muslimin mengaku tak pernah melihat hal aneh dari kegiatan jemaah Khilafatul Muslimin di Jalan WR Supratman Teluk Betung Bumi Waras Bandar Lampung.

Humaidi, Ketua RT 025, Lingkungan II Kupang Teba, Bumi Waras mengatakan, kegiatan yang ada di Kantor Pusat Khilafatul Muslimin hanya sebatas kegiatan keagamaan yang wajar.

"Nggak ada yang aneh atau menonjol, kegiatannya ya salat, pengajian, kadang ada kegiatan ramai itu biasanya pengajian bulanan atau tahunan," kata Humaidi, Selasa (7/6).

Kata dia, kantor Khilafatul Muslimin dibuka untuk umum. Bahkan dibuka selama 24 jam bagi siapapun yang membutuhkan tempat beribadah.

"Kalau masjid umum biasanya setelah Isya tutup, kalau itu buka 24 jam dan bisa untuk siapa saja. Karyawan bank di depan juga kalau salat disitu," ungkap Humaidi.

Salah satu jamaah Khilafatul Muslimin, Abu Bakar mengaku, pimpinannya Abdul Qadir Hasan Baraja ditangkap saat salat subuh di Masjid Kekholifahan Kantor Pusat Khilafatul Muslimin. Abu Bakar mengatakan penangkapan dilakukan langsung oleh pihak kepolisan Mabes Polri.

"Ditangkap pas salat subuh (di Masjid) sama polisi," kata Abu Bakar.

Menurutnya penangkapan yang dilakukan oleh kepolisian sangat membuat kecewa jemaah.

"Orang lagi salat ditangkap. Kami hanya bisa mengadu kepada Allah SWT saja, mau sama siapa lagi," ujar Abu Bakar.

Seusai penangkapan Abdul Qodir, ratusan jemaah berkumpul di depan kantor Khilafatul Muslimin. Tampak dari mereka sedang berdiskusi satu sama lain untuk menyikapi persoalan tersebut.

Mereka tampak lalu lalang berjalan keluar masuk. Kendaraan roda dua milik jemaah banyak terparkir di area Kantor Pusat Khilafatul Muslimin.

Sementara itu, aparat kepolisian dari Polresta Bandar Lampung disiagakan di area Kantor Pusat Khilafatul Muslimin. Terlihat puluhan personel kepolisian yang disiagakan.

Abu Bakar mengatakan pihaknya hanya bisa berdoa atas penangkapan tersebut. "Kami hanya bisa berdoa mau gimana lagi, rezim ini zalim semuanya ditangkapin," kata Abu Bakar.

(Tribunlampung.co.id /M Rangga Yusuf/Bayu Saputra)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved