Berita Lampung
6 Ton Gabah Terendam Banjir Rob di Mesuji Lampung
Sebanyak 6 ton gabah terendam banjir rob di Desa Panggung Rejo, Kecamatan Rawa Jitu Utara, Kabupaten Mesuji, Lampung.
Tribunlampung.co.id, Mesuji - Sebanyak 6 ton gabah terendam banjir rob di Desa Panggung Rejo, Kecamatan Rawa Jitu Utara, Kabupaten Mesuji, Lampung.
Bencana banjir rob tersebut telah berlangsung sejak 16 Juni 2022 lalu atau sudah berhari-hari lamanya.
"Ada sekitar 10 ton gabah cadangan ketahanan pangan di desa kami, namun yang terendam banjir rob itu sekitar 6 ton," ujar Kepala Desa Panggung Rejo Ropiah, Senin (27/6/2022).
Akibatnya, tumpukan gabah tersebut banyak yang busuk dan tak dapat dikonsumsi.
Meskipun demikian, Ropiah mengaku pihaknya berusaha mengeringkan gabah agar bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
Baca juga: 6 Ribu Kg Gabah Cadangan Ketahanan Pangan di Mesuji Terendam Banjir Rob
Baca juga: Kasat Intelkam Polres Mesuji Kini Dijabat AKP Iwan Darmawan
Lebih lanjut, Ropiah akan melaporkan kerugian tersebut.
Mengingat, berkurangnya gabah cadangan ketahanan pangan sebanyak 6 ton tersebut akibat bencana alam atau situasi force majeure.
"Kami akan melaporkan dengan apa adanya akibat bencana alam. Jangan sampai berkurangnya gabah ketahan pangan milik desa ini menimbulkan kecurigaan yang tidak-tidak," jelasnya.
Bantuan
Pemerintah setempat memberikan bantuan pada warga terdampak banjir rob di desa Panggung Rejo, Rawa Jitu Utara, Mesuji, pada Minggu (19/6/2022).
Bantuan tersebut berupa paket sembako, perabotan rumah tangga hingga perlengkapan bayi.
Adapun target penerimanya sebanyak 25 keluarga.
Baca juga: Gelang Tembaga Motif Tapis Buatan Perajin Mesuji Lampung, Paling Dicari
Baca juga: Gaji ke-13 ASN Mesuji Bakal Cair Paling Lambat Awal Juli 2022
"Kami bawa bantuan ada matras, kasur, foodware, bantuan peralatan bayi, kidsware dan sembako," kata Kepala Dissos Mesuji, Prasetyo Yura Basrianto.
Ia mengatakan, pemberian bantuannya hanya diprioritaskan kepada warga yang benar-benar terdampak.
Hal ini melalui proses pendataan dan telah dievaluasi melalui tagana maupun BPBD Mesuji.