Penemuan Jasad di Lampung Tengah
Pembunuhan di Lampung Tengah Tak Cuma Masalah Cinta, Mobil Fortuner Korban Dirampas
Selain latar belakang asmara, pembunuhan di Lampung Tengah juga dilakukan dengan motif harta.
Penulis: syamsiralam | Editor: Heribertus Sulis
Tribunlampung.co.id, Lampung Tengah – Motif pembunuhan di Lampung Tengah yang menewaskan seorang pria paruh baya berawal dari kisah asmara cinta segitiga. Pelaku pembunuhan tak lain adalah Caca, kekasih korban T (57).
Caca melakukan pembunuhan di Lampung Tengah dengan korban T dibantu oleh tiga pelaku lain. Satu diantaranya adalah pacar Caca, yakni BG.
Selain latar belakang asmara, Pembunuhan di Lampung Tengah juga dilakukan dengan motif harta.
Mobil Fortuner milik korban pembunuhan di Lampung juga hilang saat jenazahnya ditemukan di Bekri, Lampung Tengah.
Empat pelaku pembunuhan di Lampung Tengah berhasil diamankan oleh polisi. Pada awalnya, Polisi berhasil menangkap dua pelaku. Keduanya yakni AT, warga Gorasjaya, Bekri, dan AD yang diamankan di Kecamatan Natar, Lampung Selatan, Senin (27/6/2022) kemarin.
Baca juga: Breaking News Ungkap Misteri Penemuan Jasad di Lampung Tengah, Motif Pembunuhan Dilatari Asmara
Baca juga: Polisi Tangkap 4 Pelaku Pembunuhan di Lampung Tengah, Dua Orang Diamankan di OKI
Hasil pengembangan tertangkapnya dua pelaku tersebut, Tim Khusus Anti Bandit Satreskrim Polres Lampung Tengah dan Resmob Polda Lampung bergerak cepat memburu dua pelaku lainnya.
"Dari pengakuan pelaku AT dan AD, akhirnya diketahui pelaku lainnya yakni FK alias Caca alias Chelsea dan BG.”
“FK dan BG kami amankan di salah satu hotel di Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan, Selasa (28/6) kemarin," ujar Kasatreskrim AKP Edi Qorinas mewakili Kapolres Lampung Tengah, Rabu (29/6/2022).
Menurut Edi, pelaku utama kasus pembunuhan tersebut adalah FK alias Caca alias Chelsea. Pelaku FK diketahui memiliki hubungan asmara dengan pelaku BG.
Sementara itu, pelaku BG dalam kasus pembunuhan tersebut dibantu oleh AT yang berstatus sebagai adik kandung BG.
"Pelaku keempat yakni berinisial AD warga Natar, Lampung Selatan, berstatus sebagai teman sekolah AT," jelas Kasatreskrim Polres Lampung Tengah.
Untuk pelaku BG merupakan seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di Bandar Lampung.
Sedangkan untuk pelaku AD dan AT statusnya baru saja lulus sekolah menengah atas di Kecamatan Bekri.
Motif Pembunuhan Dilatari Asmara
Team Khusus Anti Bandit (Tekab) Satreskrim Polres Lampung Tengah dan Resmob Polda Lampung berhasil mengungkap kasus penemuan jasad di Kampung Sinar Banten, Kecamatan Bekri, yang ditemukan warga seorang pencari kayu bakar, Sabtu (25/6/2022) lalu.
Dari hasil penyelidikan di lapangan, akhirnya diketahui penemuan jasad berjenis kelamin laki-laki itu merupakan korban pembunuhan yang dilakukan oleh teman wanita korban.
Identitas korban akhirnya diketahui bernama Tarmizi (57) warga Rajabasa, Bandar Lampung.
Kepala Satreskrim AKP Edi Qorinas mewakili Kapolres AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya menerangkan, motif pembunuh Tarmizi dilatarbelakangi oleh asmara.
"Pelaku utama yakni teman wanita korban berinisial FK alias Caca alias Chelsea (21) warga Kemiling, Bandar Lampung," kata AKP Edi Qorinas, Rabu (29/6/2022).
Pelaku FK alias Caca alias Chelsea dalam kasus pembunuhan tersebut dibantu oleh tiga orang rekannya yang lain.
"Pelaku lainnya yang turut terlibat dalam pembunuhan tersebut yakni BG (22), AT (17) warga Kampung Gorasjaya, Kecamatan Bekri, dan AD (18) warga Kecamatan Natar, Lampung Selatan," bebernya.
Warga Kira Manekin
Sebelumnya diberitakan, Polda Lampung memberikan atensi terhadap kasus penemuan jasad di areal perbukitan Kampung Sinar Banten Kecamatan Bekri, Kabupaten Lampung Tengah, pada Sabtu (26/6/2022).
Penemuan jasad tersebut diduga menjadi korban tindak pidana pencurian dengan kekerasan (curas) alias begal.
"Saat ini penemuan jasad tersebut masih dalam penyelidikan. Yang jelas, jajaran Polda Lampung akan membackup Polres Lampung Tengah dalam pengungkapan kasus itu. Sudah kita kordinasikan dengan Polres Polres jajaran," jelas Dirkrimum Polda Lampung Kombes Pol Reynold Elisa Hutagalung, Minggu (26/6).
Sebelumnya, warga Kampung Sinar Banten geger dengan adanya penemuan mayat yang sudah membusuk di areal perbukitan itu.
Penemuan mayat yang hampir berbentuk belulang itu pertama kali ditemukan Ujang (57) warga Kampung Bumi Jaya, Kecamatan Anak Tuha, saat sedang mencari kayu bakar untuk kebutuhan memasak.
Saat ditemukan sekitar pukul 15.00 WIB, Ujang menceritakan, kondisi jasad dalam posisi sedikit terkubur tanah dan sudah tertutupi dedaunan.
Awalnya Ujang mengira kerangka tubuh manusia itu adalah manekin (patung/boneka peraga), karena sebagian tubuhnya yang terlihat hanya bagian kaki dan tangan, sementara bagian badan dan kepala sudah tertimbun tanah.
Namun, ia curiga itu adalah kerangka tubuh manusia karena di sekitaran kerangka tersebut masih mengeluarkan bau tak sedap seperti bangkai.
"Saya curiga kalau itu adalah jenazah manusia karena berbentuk seperti tangan dan kaki yang posisinya menghadap ke atas tanah," jelas Ujang.
Karena khawatir dan takut, lalu ia melaporkan penemuannya itu kepada sang anak, dan meminta sang anak untuk melihat jenazah yang ia temukan tersebut.
"Anak saya bilang supaya itu dilaporkan saja kepada perangkat kampung setempat dan pihak kepolisian di Pospol Bekri/Polsek Gunung Sugih," jelasnya.
Dievakuasi
Setelah ditemukan oleh seorang warga dan dilaporkan, jenazah tersebut lantas dievakuasi oleh pihak Polsek Gunung Sugih.
Pihak Polsek Gunung Sugih terlebih dahulu melakukan olah tempat kejadian perkara dan meminta keterangan saksi-saksi di sekitar tempat penemuan.
Setelah itu, jenazah yang sebagain tubuhnya sudah berbentuk kerangka tulang itu dibungkus dengan kantung jenazah berwarna oranye dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Demang Sepulau Raya.
Belum diketemukan identitas dari jenazah tersebut. Sejumlah warga di sekitaran lokasi pun mengatakan, tak ada warga setempat yang hilang sejak beberapa hari terakhir.
"Kalau warga di sekitar sini gak ada ya yang hilang anggota keluarganya, kemungkinan jenazah itu bukan orang dari kampung sini (Sinar Banten)," kata Edi, salah seorang warga setempat.
Warga juga mengetahui ada penemuan jenazah setelah pihak kepolisian dan ambulance masuk ke areal perbukitan untuk melakukan evakuasi jenazah untuk dipindahkan ke rumah sakit.
Pakai Jam
Adapun berdasarkan keterangan yang didapat di lapangan, jenazah yang ditemukan di Kampung Sinar Banten, Kecamatan Bekri, berjenis kelamin laki-laki.
Namun begitu, hanya sedikit identitas dan ciri-ciri dari jenazah yang diperkirakan sudah dalam kondisi tak bernyawa sejak tiga hari lalu yang bisa diketahui.
Pertama, jenazah diperkirakan berusia 30 tahun, berambut gondrong sebahu.
Selain itu jenazah juga mengenakan kaos dalam berwarna hitam dan mengenakan celana dalam berwarna Maroon.
Selain itu, pada bagian tangan sebelah kiri jenazah juga masih terpakai jam tangan berwarna putih dengan list berwarna hitam.
Sementara di bagian mata dan leher pada jenazah, seperti ada bekas lebam yang diduga bekas pikulan benda keras.
Bagian wajah jenazah sudah hancur sehingga sulit untuk dikenali.
Berdasarkan informasi yang didapat Tribun dari kerabat korban, korban ini merupakan warga Rajabasa, Bandar Lampung.
Menurut keterangan kerabat ini, empat hari lalu korban mengantar istrinya menggunakan mobil Fortuner ke Lampung Barat.
Kemudian korban pulang ke arah Bandar Lampung.
Namun ternyata korban tidak sampai-sampai ke rumahnya.
Sampai keluarga menerima kabar pada Sabtu kemarin, jika korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan mobil Fortuner-nya hilang.
(Tribunlampung.co.id/Syamsir Alam/Muhammad Joviter)