Berita Lampung

Warga Keluhkan Jalan Rusak di Lampung Timur, Banyak Lubang dan Debu

Warga keluhkan jalan rusak di Desa Banjarejo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur. Jalan rusak itu panjangnya mencapai 80 meter.

Penulis: Yogi Wahyudi | Editor: Kiki Novilia
Tribunlampung.co.id / Yogi Wahyudi
Ilustrasi jalan rusak. Warga keluhkan jalan rusak di Desa Banjarejo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Timur - Warga keluhkan jalan rusak di Desa Banjarejo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur

Padahal, jalan rusak tersebut merupakan alternatif yang menghubungkan Kecamatan Batanghari dengan Kecamatan Sekampung.

Pantauan Tribun Lampung, jalan rusak itu panjangnya mencapai 80 meter dan berlubang.

Diameter lubang mulai dari 0,4 meter hingga 1 meter. 

Tampak juga di bagian pertengahan jalan sudah ada yang ditutup dengan tanah merah. 

Baca juga: Jelang Idul Adha, Lampung Timur Bakal Keluarkan Surat Kesehatan Hewan

Baca juga: Santriwati Dirudapaksa Pemilik Ponpes di Lampung Timur, Ngaku Sampai 15 Kali

Debu dari tanah kering yang dilalui kendaraan yang melintas, cukup mengganggu pengendara dalam berkendara. 

Selain itu, terlihat juga di salah satu ruko yang sudah tutup di pinggir jalan tersebut, banyak debu yang menempel.

Debu menempel ke lantai, tembok bahkan sampai rolling door ruko yang berwarna putih tersebut. 

Terlihat kendaraan sepeda motor yang melintas, meliuk-liukkan kendaraannya, untuk mencari jalan yang lebih memungkinkan untuk dilalui. 

Sementara warga desa setempat Syarif (39) mengatakan, jalan rusak tersebut sudah dilakukan upaya perbaik oleh warga setempat.

"Termasuk dengan menutup jalan rusak itu, dengan tanah merah," ujarnya saat diwawancarai di dekat lapangan Banjarejo Kecamatan Batanghari, Kamis (30/6/2022). 

Syarif juga mengungkapkan, belum ada perbaikan jalan tersebut selama 4 tahun terakhir. 

Baca juga: Kabupaten Lampung Timur Dapatkan Vaksin PMK Sebanyak 4.500 Dosis

Baca juga: Pemilik Ponpes di Lampung Timur Diduga Rudapaksa Santriwati yang Masih di Bawah Umur

"Sejak 2018, belum ada perbaikan jalan ini, mana lagi ini jalan yang kami pakai untuk akses ke pasar Templek, ke SPBU Batanghari juga," ungkapnya. 

Ia menambahkan, kerusakan jalan tersebut akibat mobil muatan yang berlebihan melintas di jalan tersebut. 

"Ya rusaknya jalan ini karena mobil truk, Fuso muatan itu, belum lagi muatan mereka kan bisa lebih dari 20 ton kalau lagi penuh muatannya, itu yang buat rusak," jelasnya. 

Syarif berharap agar jalan tersebut segera dapat dibenahi. 

"Ya semoga saja sesegera mungkin dibenahi, biar kita (masyarakat) juga tidak terkendala lagi dengan kondisi jalan yang begini," tutupnya.

Sementara, salah seorang pengendara perempuan yang melintas di jalan ini, Vin Ambar (20) mengaku, cukup kesulitan mengendarai motor dengan keadaan jalan yang berdebu. 

"Apalagi kalau kita pas di belakang mobil truk, debu semua yang kita lihat," katanya.

Selain itu, ia juga mengeluhkan akses jalan yang rusak tersebut. 

"Kalau saya dari arah pasar Templek mau ke arah Metro atau ke Pekalongan, pasti lewat sini," bebernya. 

"Ya sulit juga lewat sini, apalagi kalau sedang hujan atau sesudah hujan, jalannya licin," sambungnya. 

Ia juga mengapresiasi tindakan masyarakat yang telah melakukan upaya penutupan lubang-lubang tersebut dengan tanah. 

"Ya pastinya kami pengendara terima kasih ke masyarakat, tapi kalau bisa pemerintah juga bisa benerin jalan ini secepatnya," tuturnya. 

( Tribunlampung.co.id / Yogi Wahyudi )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved