ASN Edarkan Sabu di Lampung Utara
Oknum ASN di Lampung Utara Diduga Pengedar Sabu Residivis Kasus Narkoba
Kasat Resnarkoba Polres Lampung Utara AKP I made Indra Wijaya mengatakan oknum ASN diduga pengedar sabu seorang residivis kasuss narkoba.
Penulis: anung bayuardi | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Lampung Utara - Setelah ditangkap di rumah kontrakannya di Kelapa Tujuh, Kotabumi Selatan, anggota Polres Lampung Utara langsung membawa MT oknum ASN ke Polres Lampung Utara guna dilakukan penyelidikan dan pengembangan.
Kasat Resnarkoba Polres Lampung Utara AKP I made Indra Wijaya mengatakan pelaku merupakan resedivis kasus narkoba pada tahun 2012.
Dihadapan penyidik, pelaku mengaku sudah lama menjadi pengedar.
Bapak 5 anak tersebut, terpaksa menjual narkoba karena terlilit utang.
Amankan Sabu 5,58 Gram
Dari penangkapan oknum ASN di Lampung Utara yang diduga jadi pengedar sabu, polisi mengamankan barang bukti berupa 11 paket sabu-sabu di dalam kontrakannya.
Selain itu anggota juga mengamankan barang bukti lainnya dari tangan oknum ASN berupa timbangan digital, tas kecil warna hitam, HP, dan plastik klip.
“Berat sabu yang diamankan dari tersangka berjumlah 5,58 gram,” ujar Kapolres Lampung Utara AKBP, Kurniawan Ismail didamping Kasat Resnarkoba AKP I made Indra Wijaya dan Kasi Humas AKP Zulkarnain dalam Jumpa pers, Selasa 5 Juli 2022.
Jual Sabu di Rumah Kontrakan
Kapolres Lampung Utara AKBP, Kurniawan Ismail didamping Kasat Resnarkoba AKP I Made Indra Wijaya dan Kasi Humas AKP Zulkarnain dalam Jumpa pers, Selasa 5 Juli 2022, mengatakan penangkapan oknum ASN di Lampung Utara karena sering mengedarkan narkoba.
“Setelah mendapat informasi kami langsung melakukan penyelidikan,” katanya.
Kemudian anggota mendapat informasi, jika oknum ASN tersebut sering bertransaksi di jalan Alamsyah Ratuperwiranegara Kelapa Tujuh, Kotabumi Selatan.
“Tersangka diduga sering menjual (sabu) di rumah kontrakannya,” jelasnya.
Dicokok Masih Pakai Seragam
Sebelumnya diberitakan, Satnarkoba Polres Lampung Utara meringkus seorang oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten setempat karena diduga sebagai pengedar sabu.