Bandar Lampung
Berita Lampung Terkini 9 Juli 2022, Kebakaran Lagi di Bandar Lampung hingga Jalan di Palas Rusak
Hari ini ada peristiwa kebakaran di kawasan Kangkung, Bumi Waras, Bandar Lampung hingga jalan penghubung Lampung Selatan-Lampung Timur rusak parah.
Posko pengungsian korban bencana kebakaran di Jalan Teluk Ratai, Kelurahan Kota Karang, Telukbetung Timur, Bandar Lampung, mulai ditinggalkan, Sabtu 9 Juli 2022.
Terlihat posko pengungsian sudah terpantau sepi aktivitas di hari ketiga setelah terjadinya kebakaran 30 rumah itu.
Hanya tersisa beberapa orang saja yang terlihat masih beraktivitas di sana.
Sudah tidak terlihat juga adanya aktivitas petugas penanggulangan bencana di lokasi itu.
Keadaan ini menandakan kondisi tanggap darurat yang sudah usai.
Informasi yang didapat, para korban sudah mulai meninggalkan posko pengungsian sejak Jumat 8 Juli 2022 malam kemarin.
Ditinggalkannya posko tersebut disebut karena kekhawatiran para korban akan hadirnya penyakit yang menular.
Sebab, sekurangnya 30 keluarga yang jadi korban itu secara menyeluruh tinggal di sana.
Menurut Lukman, Ketua RT 02 LK II Kelurahan Kota Karang yang juga jadi korban kebakaran, pihaknya takut kalau ada penyakit.
Untuk informasi, tenda pengungsian terletak di pelataran rumah warga yang berimpitan dengan jalan lingkungan.
Luasnya hanya berkisar seratus meter persegi.
Dengan luas tersebut, berdiri 1 barak pengungsian, satu toilet darurat, dan pos ronda yang dijadikan sebagai pusat informasi.
Di tepian jalan ada satu lagi barak pengungsian yang diletakan di sana.
Lukman menyebut, banyak korban yang saat ini sudah mencari tempat tinggal lain, baik menyewa hunian di sekitaran maupun tinggal bersama keluarganya yang lain.
Beraninya mereka berpindah ke hunian yang lebih baik itu juga berkat uluran dermawan yang sudah membantu para korban.
Baca juga: Cegah Penyebaran Sakit Mulut-Kuku, Pringsewu Lampung Fungsikan Pos Pantau PMK
5. Lewati Pos Pantau PMK Pringsewu, Ternak Tanpa SKKH Wajib Putar Balik
Dinas Pertanian Pringsewu telah mendirikan dan memfungsikan pos pantau penyakit mulut dan kuku (PMK).
Menurut Budi Pramono, Kabid Peternakan dan Kesehatan, pos pantau PMK berdiri sejak Rabu 6 Juli 2022 sampai Minggu 10 Juli 2022 mendatang.
Pos pantau berdiri di Tugu Bambu atau Rest Area Pringsewu di Jalan Lintas Barat (Jalinbar) ruas Kecamatan Gading Rejo.
Di dalam pos, personel yang bertugas adalah gabungan dari mulai Dinas Pertanian, Puskeswan, BPBD, Dinas Perhubungan, dan lainnya.
Pos pantau ini sebagai upaya pencegahan masuknya PMK ke Pringsewu, sebab kabupaten ini masih zona hijau.
Ia mengaku, pos pantau untuk memantau pengangkut hewan ternak untuk Idul Adha 1443 H.
Ini diperlukan karena mendekati Idul Adha banyak hewan kurban yang dikirim ke luar daerah atau masuk dari daerah lain.
Pos tersebut untuk memeriksa hewan ternak dari mulai kambing, kerbau, dan sapi yang digunakan untuk hewan kurban.
Lalu pos memeriksa hewan yang dibawa keluar dan yang masuk ke Pringsewu.
Dalam pemeriksaan akan dicek surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) hewan tersebut.
Kalau ada hewan yang tidak dilampirkan SKKH, pihaknya akan minta putar balik.
Selanjutnya untuk hewan yang dicurigai sakit akan diperiksa kesehatannya, jika sakit juga harus putar balik.
Budi mengaku, hewan yang masuk dari luar daerah termasuk banyak, mulai dari Lampung Selatan, Lampung Tengah, Metro, dan lainnya.
Sampai saat ini puluhan kendaraan sudah terhitung melintasi dan diperiksa di pos tersebut. (LF Tri Yulianto kemarin)
Baca juga: Jalan Rusak di Lampung Selatan kembali Jadi Sorotan, Viral Aksi Warga Mandi Lumpur di Jalur Maut
6. Jalan Penghubung Lampung Selatan-Lampung Timur di Palas Rusak Parah
Sebagian ruas jalan di Kecamatan Palas, Lampung Selatan, rusak parah dan kerap menyebabkan kecelakaan.
Akibatnya warga sekitar sering menyebutnya dengan jalur maut.
Jalur maut di Kecamatan Palas tersebut menghubungkan antara dua wilayah Lampung Selatan dan Lampung Timur.
Jalur maut di Kecamatan Palas tersebut juga menghubungkan Kecamatan Palas dan Sragi.
Dua kecamatan tersebut diketahui merupakan penghasil hasil bumi padi dan jagung di Lampung Selatan.
Kerusakan terlihat dari kedalaman lubang yang mencapai lima jengkal orang dewasa, dengan lebar lubang terbesar lima langkah orang dewasa.
Tak cuma itu, gorong-gorong jalan pun rusak, sehingga menimbulkan kekesalan warga.
Suroso, warga Desa Palas Bangunan, Kecamatan Palas, sempat protes lewat aksinya mandi lumpur di jalan berlubang.
Aksi itu dilakukan di jalan rusak dan jalan yang ditimbun di Desa Sukaraja, Kecamatan Palas, pada 4 Juli lalu.
Aksi tersebut terekam kamera netizen dengan durasi 15 detik dan viral di media sosial.
Video tersebut juga memperlihatkan truk terguling milik Sutrisno, tetangganya, yang menghindari lubang di jalan tersebut.
Suroso mengatakan, aksinya merupakan bentuk protes karena jalan tak kunjung diperbaiki.
Ia mengatakan, jalan tersebut jarang diperbaiki dan terakhir diperbaiki sekitar lima tahun lalu.
Sekretaris Kecamatan Palas, Suyadi menuturkan, pihaknya tengah berupaya agar jalan berlubang di sepanjang Palas diperbaiki. (*)