Berita Lampung

Ini Sansasi Menikmati Keindahan Wisata Negeri di Atas Awan di Kabupaten Lampung Barat

ukit Kabut Bawang Bakung merupakan tempat wisata yang mempunyai julukan negeri di atas awan yang berada di Pekon Negeri Ratu, Kabupaten Lampung Barat.

Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: muhammadazhim
Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra
Suasana pagi ini di Bukit Kabur Bawang Bukit Lampung Barat, Sabtu (23/07/2022). Tampak sejumlah pengunjung berfoto dengan latar belakang awan yang menutupi daerah yang berada di bawahnya. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Barat - Bukit Kabut Bawang Bakung merupakan tempat wisata yang mempunyai julukan negeri di atas awan yang berada di Pekon Negeri Ratu, Kecamatan Batu Brak, Kabupaten Lampung Barat.

Tujuan dibukanya tempat wisata Bukit Kabut Bawang Bukit adalah untuk memperkenalkan keindahan alam Lampung Barat serta bisa membantu perekonomian masyarakat setempat.

Hal itu dijelaskan oleh Rahmad Saefudin selaku Ketua Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) untuk tempat wisata Bukit Kabut Bawang Bukit.

“Tujuannya yang pasti untuk memperkenalkan tempat kita ini, dalam hal keindahannya,” kata Rahmad Saefudin, Sabtu (23/07/2022).

“Selanjutnya ya itu, untuk membantu perekonomian masyarakat sini,” tambahnya.

Tempat wisata Bukit Kabut Bawang Bakung ini menyajikan keindahan kabut yang menutupi dataran rendah alam Lampung Barat.

Para pengunjung biasanya mengincar untuk melihat kabut yang menutupi dataran rendah tersebut dengan tambahan sunrise yang indah.

“Kesini karena pengen ngeliat kabutnya, terus ditambah ada matahari terbit kan makin bagus tuh,” kata Hari, salah satu pengunjung.

“Jadi ngeliatnya kaya kita lagi di atas awan gitu, makanya disebut negeri di atas awan,” tutupnya.

Untuk mendapatkan waktu terbaik melihat sunrise dan kabut, pengunjung disarankan sudah di tempat dari pukul 05.30 WIB sampai 07.00 WIB.

Jika lewat dari waktu itu, biasanya momen indah tersebut akan terlewatkan.

Bukit Kabut Bawang Bukit mulai diperkenalkan pada 2015 oleh seorang fotografer asal Lampung Barat.

“Waktu itu 2015 awal-awal yang ngenalin itu fotografer namanya Eka Pendi,” kata Rahmad Saefudin.

“Dia lagi keliling nyari burung untuk difoto, terus nemulah tempat ini,” tuturnya.

Tempat wisata ini mulai dijalankan karena hasil inisiasi dari pemilik tempat dan warga sekitar di tahun 2019.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved