Berita Terkini Nasional

Pengacara Bharada E Mundur, IPW Pertanyakan Siapa yang Bayar Mereka

Sugeng Teguh Santoso mengatakan perlu didalami juga apakah pengacara yang mundur tersebut dibiayai Bharada E sendiri atau pihak lain.

Editor: taryono
Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti
Andreas Nahot Silitonga dan tim, saat mengumumkan mengundurkan diri sebagai kuasa hukum Bharada E, Sabtu (6/8/2022). Sugeng Teguh Santoso mengatakan perlu didalami juga apakah pengacara yang mundur tersebut dibiayai Bharada E sendiri atau pihak lain. 

Tribunlampung.co.id - Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso soroti mundurnya Andreas Nahot Silitonga dan tim sebagai pengacara Bharada E, tersangka pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Sugeng Teguh Santoso mengatakan perlu didalami juga apakah pengacara yang mundur tersebut dibiayai Bharada E sendiri atau pihak lain.

"Perlu juga didalami pihak pengacara yang mundur ini apakah dibiayai oleh Bharada Eliezer sendiri atau ada pihak lain yang membiayai jasa hukumnya," kata Sugeng kepada Tribunnews.com, Sabtu (6/8/2022).

Menurut Sugeng, hal itu untuk memastikan apakah tim kuasa hukum betul-betul mendampingi Bharada E hanya sukarela.

"Atau advokat ini menangani secara pro bono," ujarnya.

Baca juga: Alasan Pengacara Bharada E Mengundurkan Diri, Disampaikan Lewat Surat

Baca juga: Tim Kuasa Hukum Bharada E Mengundurkan Diri Seusai Datangi Bareskrim Polri

Diberitakan sebelumnya, Andreas Nahot Silitonga dan tim selaku pengacara tersangka kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Bharada E mengundurkan diri.

Andreas cs mengundurkan diri dari tim kuasa hukum Bharada E setelah mendatangi Bareskrim Polri, Jakarta, Sabtu (6/8/2022) siang.

"Kami sebagai dahulu tim penasehat hukum Richard Eliezer Pudihang Lumiu yang dikenal Bharada E, pada hari ini datang ke Bareskrim untuk menyampaikan pengunduran diri kami sebagai penasihat hukum Bharada E," kata Andreas kepada wartawan di Bareskrim Polri, Jakarta, Sabtu (6/8/2022).

Meski begitu, Andreas enggan menyebutkan alasan pengunduran dirinya bersama tim yang lain sebagai kuasa hukum Bharada E.

Andreas hanya menyebutkan secara resmi pengunduran diri sebagai tim kuasa hukum sudah diajukan ke Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto.

"Selanjutnya dapat diberlakukan sebagaimana mestinya, dan kami juga tidak akan membuka kepada publik pada saat ini apa sebenarnya alasan untuk mengundurkan diri karena kami sangat menghargai hak-gak hukum dari setiap pihak yang terlihat dalam perkara ini," ucapnya.

Lebih lanjut, Andreas menyebut saat ini pihaknya menghormati proses hukum yang sedang disidik oleh Bareskrim Polri.

Baca juga: Bharada E dan Brigadir J Sempat Rayakan Anniversary Bersama: Semua Baik-baik Saja

Baca juga: LPSK Temukan Fakta Bharada E Terakhir Latihan Menembak Bulan Maret dan Bukan Sniper

"Cuma tadi kami sangat sayangkan kami maksudnya baik menyampaikan surat cuma tadi tidak ada yang menerima mungkin karena hari libur juga makanya kami memutuskan untuk menyampaikan via WA dulu sementara, tapi kami akan kembali hari Senin untuk menyampaikan suratnya secara fisik," paparnya.

Fakta Baru

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengungkap fakta baru mengejutkan sehari sebelum peristiwa Brigadir J tewas dibunuh Bharada E di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

Dalam rekaman CCTV yang diterima Komnas HAM, Bharada E dan Brigadir J ikut dalam perjalanan Irjen Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawati yang merayakan ulang tahun pernikahan alias anniversary di Magelang.

Komnas HAM menyebut, saat di Magelang tersebut, Bharada E dan Brigadir J tampak berinteraksi seperti biasa dan tidak ada masalah.

"Di Magelang tidak terlihat ada masalah apa-apa, mereka rombongan mobil berangkat baik-baik saja tercover semua dalam CCTV. Sampai di rumah pribadi pun baik-baik saja. Enggak ada kelihatan apa-apa," ujar Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik.

Perayaan anniversary dilakukan pada Kamis (7/8/2022) atau sehari sebelum insiden penembakan di rumah Ferdy Sambo yang menewaskan Brigadir J.

Mengutip Kompas.com, terdapat rangkaian peristiwa yang diikuti oleh Irjen Ferdy Sambo dan istri serta Brigadir J dan Bharada E.

Dari foto-foto peristiwa di Magelang, terungkap bahwa Brigadir J dan Bharada E masih berinteraksi seperti biasa. Semua terlihat baik-baik saja dan tak ada masalah.

"Ada perjalanan dari Magelang, di situ misalnya ada anniversary (perayaan acara pribadi keluarga Ferdy Sambo) intinya menggambarkan di Magelang baik-baik saja tidak ada masalah," ujar Damanik saat ditemui di Kantor Komnas HAM RI, Jakarta Pusat, Kamis (4/8/2022).

Sesampainya di Jakarta, semua rombongan masih dalam keadaan baik-baik saja.

"Maksud Pak Anam (Komisioner Komnas HAM) itu di Magelang tidak terlihat ada masalah apa-apa, mereka rombongan mobil berangkat baik-baik saja tercover semua dalam CCTV. Sampai di rumah pribadi pun baik-baik saja. Enggak ada kelihatan apa-apa," ujar Taufan, seperti diberitakan Tribunnews.

Namun, Komnas HAM mengaku belum mengetahui kejadian setelah rombongan tiba di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo. Hal ini lantaran CCTV di rumah Sambo tidak berfungsi.

"Mereka kemudian berpindah ke rumah dinas. Di situ baru terjadi, di rumah dinas atau TKP itu. Tadi saya katakan CCTV-nya tidak berfungsi, harus dicari selain keterangan-keterangan orang ini selain dicari bukti-bukti lain," tambahnya.

Fakta lain yang juga terungkap adalah soal kepulangan Irjen Ferdy Sambo ke Jakarta.

Sebelumnya disebutkan bahwa Ferdy Sambo tiba terlebih dahulu sebelum rombongan istrinya di hari yang sama.

Penelusuran Komnas HAM membuahkan hasil bahwa Ferdy Sambo pulang satu hari sebelum insiden penembakan.

Irjen Ferdy Sambo kembali ke Jakarta menggunakan pesawat. Ferdy Sambo kembali ke Jakarta pada Kamis (7/7/2022) pagi.

Lebih lanjut, soal CCTV di rumah Ferdy Sambo, pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan. Polri menyelidiki CCTV di rumah Sambo yang rusak hingga diganti.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut, pihaknya telah mendapat informasi terkait pengambilan CCTV.

Oknum polisi yang terlibat terkait persoalan CCTV juga sudah diperiksa.

"Kita sudah mendapatkan bagaimana proses pengambilan dan siapa yang mengambil juga sudah kita lakukan pemeriksaan dan saat ini tentunya kita akan melakukan proses selanjutnya," katanya, Kamis (4/8/2022) di Mabes Polri, Jakarta, mengutip Kompas.com.

Listyo menegaskan, oknum-oknum tersebut akan ditindak tegas jika terbukti melakukan pelanggaran kode etik.

Kapolri janji bongkar pelaku lain 

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menegaskan pihaknya bakal menelusuri kemungkinan adanya pihak yang menyuruh Bharada E untuk melakukan penembakan yang menewaskan Brigadir J.

"Tentunya ini sedang kita kembangkan apakah ada yang menyuruh atau inisiatif sendiri," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat konferensi pers di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Kamis (4/8/2022).

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga menyatakan, hingga kini tim khusus yang dibentuknya masih melakukan pengembangan terkait kasus kematian Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

Dijelaskannya, sejauh ini proses perkembangan pemeriksaan masih terus berlangsung.

Sigit juga meyakini bahwa dalam hasilnya nanti, seluruh motif terkait insiden baku tembak itu bisa terungkap.

Terlebih, kasus tersebut sudah menjadi perintah atensi dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk dapat diungkap secara cepat.

"Pak Kabareskrim dan timsus sedang mendalami terkait peristiwa yang terjadi tentunya semua motif sedang kita gali kemudian semuanya jadi jelas jadi ini tugas dari timsus untuk kemudian membuat terang semuanya," kata dia.

Kapolri Copot 3 Jenderal Terkait Kasus Kematian Brigadir J

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mencopot jabatan 10 perwira polisi buntut kasus kematian Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Pencopotan berdasarkan surat telegram dengan ST Nomor 1628/VIII/KEP/2022 tanggal 4 Agustus 2022 ditandatangani oleh As SDM atas nama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Malam hari ini saya keluarkan TR khusus untuk memutasi dan tentunya harapan saya proses penanganan tindak pidana terkait meninggalnya Brigadir Yoshua ke depan akan berjalan baik," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (4/8/2022).

Sementara Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menyampaikan bahwa Irjen Sambo dicopot dalam rangka pemeriksaan oleh inspektorat khusus (Irsus).

"Yang dimutasi sebagai Pamen Yanma Polri dalam status proses pemeriksaan oleh Irsus timsus," ujar Dedi.

Dedi menuturkan bahwa Irjen Sambo bakal ditindak secara etika maupun pidana jika terbukti telah melakukan pelanggaran dalam kasus Brigadir J.

"Apabila bukti melakukan pelanggaran etika akan diperiksa apabila terbukti pelanggaran pidana seperti Pak Kapolri sampaikan akan diproses sesuai prosedur," jelasnya.

Lebih lanjut, Dedi menuturkan bahwa hal tersebut menjadi bukti ketegaaan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menuntaskan kasus Brigadir J.

"Ini menunjukkan keseriusan dan sikap tegas dari Pak Kapolri,"

"Pak Kapolri dari awal sudah menyampaikan tidak akan menutup-nutupi kasus ini, beliau akan membuka sejelas-jelasnya,"

"Tapi saya mohon kepada teman-teman untuk sabar dulu, karena semuanya berproses," pungkasnya.

Berikut daftar nama 10 perwira yang dimutasi jadi Yanma Polri terkait kasus Brigadir J.

1. Irjen Pol Ferdy Sambo Kadiv Propam Polri dimutasikan sebagai Pati Yanma Polri

2. Brigjen Pol Hendra Kurniawan, Karo Paminal Divpropam Polri dimutasikan sebagai Pati Yanma Polri

3. Brigjen Pol Benny Ali SH SIK, Karo Provos DivPropam Polri dimutasikan sebagai Pati Yanma Polri

4. Kombes Pol Denny Setia Nugraha Nasution SIK, Sesro Paminal Divpropam Polri dimutasikan sebagai Pamen Yanma Polri

5. Kombes Pol Agus Nur Patria SIK, Kaden A Ropaminal Divpropam Polri dimutasikan sebagai Pamen Yanma Polri

6. AKBP Arif Rachman Arifin SIK MH, Wakil Kepala Detasemen B Ropaminal Propam Polri dimutasikan sebagai Pamen Yanma Polri

7. Kompol Paiquni Wibowo, jabatan PS. Kasubbag Riksa Baggak Etika Rowatprof DivPropam Polri dimutasi sebagai pamen Yanma Polri

8. Kompol Chuck Putranto, PS Kasubag Audit Rowatprof DivPropam Polri dimutasi Pamen Yanma Polri

9. AKBP Ridwan Rheky Nellson Sublanit, SH SIK Kasat Reskrim Polres Metro Jaksel sebagai Pamen Yanma Polri.

10. AKP Rifaizal Samual sebagai Kanit I Satreskrim Polres Metro Jaksel Polda Metro Jaya dimutasi sebagai Pamen Yanma Polri.

(Tribunlampung.co.id/ Tribunnews)

 

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved