Tribun Lampung Award 2022
Pemprov Lampung Raih Penghargaan The Best Capacity Building Tribun Lampung Award 2022
Pemprov Lampung dinilai secara total menyiapkan berbagai fasilitas untuk membuat UMKM semakin maju dan bangkit pasca pandemi Covid 19.
Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Indra Simanjuntak
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Tribun Lampung Award 2022 anugerahkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung penghargaan kategori The Best Capacity Building, Rabu (10/8/2022).
Pemprov Lampung dinilai secara total menyiapkan berbagai fasilitas untuk membuat UMKM semakin maju dan bangkit pasca pandemi Covid 19.
Adapun program Pemprov Lampung yang meraih penghargaan kategori The Best Capacity Building adalah melatih dan menyiapkan digital marketing.
Sehingga UMKM tidak perlu bertatap muka dengan konsumen.
Dimana digital marketing mempunyai jangkauan pemasaran lebih luas.
Baca juga: Tribun Lampung Award 2022 Penghargaan Bagi Pegiat UMKM
Baca juga: Wisata Kuliner di Tribun Lampung Award, Mulai Hari Ini Sampai 14 Agustus 2022 di Lapangan Saburai
Selain itu, Pemerintah Provinsi Lampung juga membangun UMKM Center.
Tujuannya agar antar UMKM bisa berkomunikasi, memasarkan produk serta mendapatkan pelatihan-pelatihan.
Dorong UMKM Melek Digital Marketing
Pandemi Covid-19 sempat menjadi masa-masa sulit bagi para pelaku usaha, terutama usaha mikro, kecil, menengah (UMKM).
Pemasaran yang masih konvensional terkendala berbagai pembatasan kegiatan masyarakat, sehingga berpengaruh pada anjloknya omzet.
Hingga akhirnya, pemasaran melalui jaringan digital menyelamatkan mereka.
Pemasaran digital yang memanfaatkan internet, smartphone, dan media sosial menjadi satu di antara beberapa ‘intervensi’ Pemprov Lampung untuk mendukung para pelaku UMKM.
Baca juga: Breaking News Kebakaran di Bumi Waras Bandar Lampung
Baca juga: 30 Petugas dan 8 Mobil Pemadam Diturunkan ke Lokasi Kebakaran Bumi Waras Bandar Lampung
"Terima kasih kepada UMKM di Lampung, dengan situasi yang tidak mudah sulit tentunya, dapat tetap berkarya,"
"Itu menjadi bekal ekonomi Lampung untuk terus tumbuh,"
"Pemprov Lampung tentu akan terus mendukung geliat UMKM yang ada di Lampung," ungkap Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim menanggapi penghargaan dari Tribun Lampung.
Dalam momen terpisah, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan, Pemprov mendorong para pelaku UMKM untuk memanfaatkan internet untuk pemasaran produknya karena persoalan mendasar ketika pandemi adalah pada hilir atau pemasarannya.
Sebab, saat masa pandemi semua kegiatan masyarakat dibatasi.
Sehingga hal itu berpengaruh pada pemasaran produk UMKM yang dilakukan secara langsung saat itu.
"Problem paling mendasar bagi UMKM ketika itu (pandemi Covid-19), yakni di hilirnya, di pemasaran. Selama ini, UMKM ‘kan pemasarannya offline, langsung,"
“Dengan pembatasan kegiatan masyarakat, kami mendorong mereka memanfaatkan teknologi informasi untuk digital marketing, itu kata kuncinya," ujar Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.
Gubernur menjelaskan, pemprov berupaya memfasilitasi agar para pelaku UMKM melek teknologi informasi, sehingga bisa memasarkan produknya secara digital.
Atas instruksi Gubernur, sejumlah pemangku kepentingan mengadakan sosialisasi secara bertahap kepada para pelaku UMKM terpilih yang memiliki potensi memasarkan produk secara digital.
“Ini menjadi suatu gerakan. Salah satunya, pengadaan barang dan jasa melalui aplikasi Sibela (Sistem Belanja Langsung) yang 40 persennya ke UMKM,” ungkap Arinal.
"Kami juga melaksanakan pelatihan UMKM, mempertemukan mereka dengan marketplace,” imbuhnya.
Perlahan, setelah pembatasan kegiatan masyarakat berkurang dan pandemi Covid-19 mulai melandai, Pemprov Lampung melalui Dinas Koperasi dan UMKM memberikan ruang bagi para pelaku UMKM untuk memasarkan produk secara offline atau langsung.
"Dinas Koperasi dan UMKM, kemudian Disperindag (Perindustrian dan Perdagangan), pernah mengadakan bazar di beberapa tempat. Pemprov juga bersinergi dengan Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) mengadakan expo atau bazar dengan skala terbatas, karena masih pandemi, dan implikasinya baik,” katanya.
Ia mencontohkan pada gelaran Lampung Craft, Pemprov mendorong para pemangku kepentingan bersama Dekranasda menghelat pameran terbatas untuk para pelaku UMKM.
"Alhamdulillah, transaksinya ketika itu mencapai Rp 1 miliar lebih. Pemprov juga pernah melaksanakan bazar yang sifatnya lebih terfokus pada tapis, di Hotel Sheraton, pada 2021. Alhamdulillah transaksinya hampir Rp 600 juta,” beber Arinal.
“Kami mendorong bagaimana para pelaku UMKM tetap bergairah pada masa pandemi,” tambahnya.
Upaya ‘intervensi’ Pemprov Lampung ini, menurut Samsurijal, cukup efektif sehingga para pelaku UMKM bisa bertahan dan bangkit.
Ia bahkan menceritakan ada pelaku UMKM yang produksi dan pemasaran produknya meningkat dua kali lipat di tengah pandemi.
Karena pelaku UMKM tersebut secara cepat bertransformasi ke pemasaran digital.
Sebelum masa pandemi, saat pemasaran produk masih tertumpu pada offline, lanjut Arinal, banyak pelaku UMKM tidak terlalu menghiraukan pemasaran secara online melalui digital marketing.
“Tapi, dengan mengenal teknologi informasi, mengenal digital marketing, jaringan usaha mereka saat ini justru menjadi lebih luas ketimbang ketika masih mengandalkan pemasaran secara offline. Nah, yang seperti ini kami dorong menjadi model untuk pelaku UMKM lainnya. Dia bisa menjadi influencer bagi pelaku UMKM lain,” ucapnya.
Gong dari semua upaya ‘intervensi’ Pemprov Lampung tersebut adalah munculnya inisiatif Gubernur Arinal yang menginginkan berdirinya UMKM Center.
UMKM Center akan menjadi pusat dari hilirisasi seluruh produk-produk UMKM di Lampung.
“Rencananya, UMKM Center akan berlokasi d ikawasan PKOR Way Halim, Bandar Lampung. Ini langkah dan atensi Pak Gubernur untuk pengembangan UMKM. Sekarang sedang on process, sudah mendekati finalisasi," tandasnya.
(Tribunlampung.co.id / V Soma Ferrer)