Berita Terkini Nasional
Terungkap Motif Pembunuhan Brigadir J, Pemicu Utamanya Ternyata Sangat Sensitif
"Terkait dengan motif, saat ini sedang dilakukan pendalaman dari saksi-saksi dan juga terhadap Ibu Putri Candrawathi," tukas Kapolri.
Tribunlampung.co.id, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebutkan pihaknya akan mendalami keterangan Putri Candrawathi yang diduga menjadi pemicu utama pembunuhan Brigadir J.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga menekankan, jika pendalaman keterangan dari Putri Candrawathi menjadi pemicu utama penembakan Brigadir J.
"Terkait dengan motif, saat ini sedang dilakukan pendalaman dari saksi-saksi dan juga terhadap Ibu Putri Candrawathi," tukas Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (9/8/2022) malam.
Hingga saat ini pihaknya belum menyimpulkan motif.
"Namun yang pasti (motif) ini menjadi pemicu utama terjadinya peristiwa pembunuhan," ungkap Listyo Sigit.
Baca juga: 776 Warga Binaan Lapas Kelas IIA Kalianda kena Razia Narkoba BNN, Ini Hasilnya
Baca juga: Mulai Hari Ini 10 Agustus 2022 Harga Tiket Lion Air Naik Sesuaikan Kenaikan BBM
Kabareskrim Komjen Agus Andrianto menyebut kecil kemungkinan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J melakukan pelecehan terhadap istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Chandrawathi.
Menurut Agus, dugaan pelecehan asusila itu kecil kemungkinan terjadi lantaran pasal yang disangka kepada keempat tersangka adalah pasal 340 KUHP.
Adapun pasal tersebut tidak lain pasal pembunuhan berencana.
"Kalau 340 diterapkan, kecil kemungkinannya itu (ada pelecehan asusila)," kata Agus.
Eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo resmi tersangka pembunuhan Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Meski motif Irjen Ferdy Sambo membunuh Brigadir J masih belum terungkap, Kapolri telah memastikan pendalaman keterangan dari Putri Candrawathi diduga menjadi pemicu utama penembakan Brigadir J.
Baca juga: Otaki Pembunuhan Brigadir J, Irjen Ferdy Sambo Terancam Hukuman Mati
Baca juga: Keluarga Brigadir J Buka Pintu Maaf bagi Irjen Ferdy Sambo tapi Hukum Harus Jalan
Sementara Menteri Koordinator Bidang Polhukam Mahfud MD menjelaskan motif pembunuhan Brigadir J sensitif sehingga belum dijelaskan.
"Soal motif kita tunggu karena mungkin sensitif hanya boleh didengar oleh orang dewasa," kata Mahfud dalam konferensi pers di Kemenkoplhukam, Selasa (9/8/2022) malam.
Mahfud mengaku yang terpenting saat ini Polri sudah membuka kasus secara terang.
Terdapat 31 polisi yang kini diperiksa dan 3 di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka.
Ia yakin polisi akan membuat konstruksi hukum yang jelas terhadap kasus tersebut.
"Biar nanti dikonstruksi polisi apa motifnya, kan sudah banyak di tengah masyarakat," katanya.
Peran 4 Pelaku Pembunuhan Brigadir J
Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto mengungkapkan terkait peran empat pelaku kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Timsus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit telah mengumumkan adanya empat tersangka.
Mereka adalah ajudan Irjen Ferdy Sambo Bharada Eliezer (Bharada E), Ajudan Istri Ferdy Sambo Brigadir Ricky, Sopir K, dan Irjen Pol Ferdy Sambo.
Komjen Agus Andrianto mengatakan, Bharada E melakukan penembakan terhadap korban.
Tersangka Brigadir RR turut membantu dan menyaksikan penembakan korban.
KM turut membantu dan menyaksikan penembakan terhadap korban.
"Sementara Irjen Pol FS (Ferdy Sambo) menyuruh melakukan penembakan dan skenario peristiwa seolah-olah terjadi tembak-menembak di rumah dinas Irjen Pol Ferdy Sambo," katanya.
Empat tersangka disangka pasal pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman maksimal penjara seumur hidup.
Timsus memeriksa 56 personel polisi terkait penanganan kasus Brigadir J.
Adapun 31 orang di antaranya diduga melanggar kode etik profesi polri (KKEP).
Adapun sebanyak 11 anggota Polri di antaranya ditahan di tempat khusus buntut kasus tersebut.
Sebaliknya, 3 orang diketahui merupakan perwira tinggi Polri.
Keluarga buka pintu maaf
Keluarga Brigadir J membuka pintu maaf kepada jenderal polisi Irjen Ferdy Sambo apabila meminta maaf atas perbuatannya.
Namun menurut Samuel Hutabarat ayah dari Brigadir J, para tersangka termasuk Irjen Ferdy Sambo tetap harus menerima hukuman sesuai hukum yang ada di negara ini.
Samuel Hutabarat beserta keluarga Brigadir J tetap tuntut keadilan dari perbuatan Irjen Ferdy Sambo dan minta Polri menuntaskan kasus ini dengan baik.
Menurut Samuel selaku umat manusia yang memeluk agama, pintu maaf akan tetap terbuka.
"Kita selaku umat manusia apalagi kita di negara ini memeluk agamanya masing-masing pintu maaf tetap terbuka,”
”Tetapi di negara ini ada hukum, semoga berjalan hukum yang ada di negara kita sesuai apa yang diperbuat beliau-beliau ini (para tersangka)." ujar Samuel dikutib dari Tribunnews.
Lebih lanjut Samuel menuturkan, pihak keluarga juga tetap menunggu keadilan atas kematian Brigadir J.
Samuel menegaskan, sejak awal pihak keluarga memang meyakini Brigadir J meninggal bukan hanya karena peristiwa baku tembak tapi juga ada dugaan penganiayaan.
Dan sekarang terbukti bahwa Irjen Ferdy Sambo telah merekayasa peristiwa penembakan pada Brigadir J tersebut.
"Dari awal kita memang keluarga semenjak kita lihat sendiri, saya buka peti jenazah, saya sudah lihat luka-luka di wajah, dadanya dan gerahamnya bergeser, sempat saya utarakan sama Pak Simatupang yang mengantar, ini bukan ditembak lagi,"
"Ini sudah dianiaya, ternyata sampai saat ini sudah terbukti bahwa anak kita dianiaya," kata Samuel dalam tayangan video unggahan akun Facebook Tribun Jambi, Selasa (9/8/2022).
Samuel Hutabarat mendesak Irjen Ferdy Sambo mengungkap motif pembunuhan sang putranya.
"Saya minta mengungkap apa yang menjadi motif," kata Samuel, usai diumumkannya tersangka baru yakni Irjen FS.
Samuel juga menyampaikan pesan kepada istri Ferdy Sambo, Putri Chandrawati.
"Jangan sembunyi di balik layar, karena polisi telah menjadikan Irjen FS tersangka.
Jangan sembunyikan diri, jujurlah terhadap penyidik," katanya.
Pihak keluar besar telah menyerahkan sepenuhnya kepada penyidik, dan pengacara agar kasus pembunuhan diungkap secara terang benderang.
"Kami sabar menunggu, karena tim khusus lagi bekerja keras siang malam untuk mengungkap," tegasnya.
Kepada Irjen Ferdy Sambo, ia berharap agar jujur kepada penyidik ihwal kasus ini.
Sehingga pengungkapan kasus bisa kian terang benderang.
"Kami dari awal tidak menyangka, kejadian ini di rumah beliau (Irjen Ferdy Sambo).
Sebab anak kami (Brigadir J) selalu mengatakan hal baik, enak, tentang beliau," katanya.
Untuk itu, pihak keluarga sangat kaget dengan kejadian nahas ini.
"Kiranya ibu Putri, jangan terus sembunyi di balik layar.
Muncul lah ke permukaan, apalagi sudah ditetapkan Irjen Ferdy Sambo sudah jadi tersangka," tegasnya.
Samuel berharap Putri jujur kepada penyidik.
"Kami keluarga besar, menyerahkan sepenuhnya kepada penyidik dan tim lawyer untuk semua masalah ini," tegasnya.
Jangan sampai hukum tumpul ke atas, dan tajam ke bawah.
"Ternyata anak kami ditembak, kami sangat sedih. Kami sangat berterimakasih kepada seluruh masyarakat Indonesia," sebutnya.
( Tribunlampung.co.id / Tribunnews.com )