Berita Lampung
Tujuh Remaja di Bandar Lampung Jual ABG di Medsos, Pasang Tarif Kencan Rp 300 Ribu
Kompol Dennis menuturkan, perdagangan dilakukan melalui aplikasi media sosial. Tarif kencan Rp 300 ribu. Korban ditawarkan ke lelaki hidung belang.
Mereka yakni, I (16), T (16), S (16), D (17), L (20).
Kelimanya berasal dari Bandar Lampung.
Mirisnya, satu dari lima orang korban perdagangan orang yaitu, I (16), mendapatkan perawatan secara intensif di salah satu Rumah Sakit Bandar Lampung. Itu lantaran I mengalami sakit yang cukup serius di area sensitifnya.
"Satu orang masih dirawat. Yang satu saat ini kita rawat karena ada penyakit di area kewanitaanya," kata dia.
Sementara, T (16), S (16), L (20), D (17), keempat korban lainnya dikembalikan kepada keluarganya masing-masing.
"Korban lain setelah diselamatkan kita berikan kepada keluarganya," kata Kompol Dennis.
Lebih lanjut Dennis mengatakan, pelaku memasang tarif kencan dengan korban sebesar Rp 300 ribu.
Dari tarif tersebut, para korban akan mendapatkan fee dari terduga pelaku yang menawarkan kepada pria hidung belang.
"Rata-rata Rp 300 ribu, soal pembagiannya masih kita dalami. Yang pasti mereka dapat," jelas Kompol Dennis.
"Modusnya tidak ada. Memang kemauan dari korban, dari tawaran pelaku. Lima orang wanita itu yang kita amankan dari hasil pemeriksaan. Jadi memang polanya mereka di sana pola jual diri, difasilitasi di sana, tidur di sana," tandasnya.
Soal penyekapan selama 25 hari, Kompol Dennis membantahnya.
"Yang satu sudah lama tapi bukan di hotel. Di luar aja. Yang empat (korban) baru," kata dia.
Keluarga Apresiasi
Keluarga korban dugaan tindak pidana perdagangan orang mengapresiasi upaya cepat Polresta Bandar Lampung yang meringkus tujuh orang terduga pelaku.
Agus Bhakti Nugroho Pengacara Korban mewakili keluarga menyampaikan apresiasi tersebut.