Berita Terkini Nasional
4 Kebohongan Irjen Ferdy Sambo Dalam Kasus Tewasnya Brigadir J
Satu per satu kebohongan Irjen Ferdy Sambo dalam kasus tewasnya Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat, akhirnya terungkap ke publik.
Tribunlampung.co.id, Jakarta - Satu per satu kebohongan Irjen Ferdy Sambo dalam kasus tewasnya Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat, akhirnya terungkap ke publik.
Sejauh ini, ada 4 kebohongan yang tercatat seusai Kapolri menetapkan Ferdy Sambo tersangka pembunuhan Brigadir J.
Bahkan, tak menutup kemungkinan masih ada kebohongan lain yang masih disembunyikan Irjen Ferdy Sambo dalam kasus tewasnya Brigadir J.
Diketahui, Irjen Ferdy Sambo akhirnya menyampaikan permohonan maaf karena tidak jujur dalam kasus tewasnya Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat.
Sebelumnya Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mengatakan sudah menduga adanya kebohongan sejak awal kasus disampaikan.
Baca juga: Gangster Sambo Judul Album Lagu yang Mau Dibuat Deolipa Yumara, Bekas Pengacara Bharada E
Baca juga: Bongkar Keinginan Gerindra Koalisi dengan PKB, Prabowo ke Cak Imin: Dari Dulu
Seperti diketahui, hingga kini kasus tewasnya Brigadir J di rumah Ferdy Sambo masih terus bergulir.
Pengungkapan kasus ini bahkan telah memasuki babak baru.
Jika sebelumnya kasus ini disebut adalah kasus penembakan, belakangan diketahui hal itu tidak benar.
Kasus tewasnya Brigadir J disebut sebagai kasus pembunuhan berencana.
Irjen Ferdy Sambo juga akhirnya mengakui jika dia yang merencanakan pembunuhan itu.
Butuh waktu sekitar satu bulan untuk polisi mengungkap Sambo sebagai otak dari pembunuhan anak buahnya.
Dikutip dari Kompas.com, satu demi satu kebohongan Sambo terungkap.
Peristiwa yang terjadi sebenarnya ternyata berbeda jauh dengan narasi Sambo di awal.
1. Tidak Ada Baku Tembak
Mula kasus ini terungkap, disebutkan bahwa terjadi baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E di rumah dinas Sambo.