Berita Lampung
Lomba Panjat Pinang Berujung Petaka, Pemuda di Tanggamus Tewas Tersambar Petir
Pemuda bernama Bagas Prayoga (21) warga Tanggamus ini tersambar petir saat berada di pucuk batang pinang.
Penulis: Dickey Ariftia Abdi | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
Tribunlampung.co.id, Tanggamus - Nasib nahas dialami pemuda di Tanggamus Lampung, maksud hati juarai lomba panjat pinang HUT RI ke-77 malah meninggal dunia tersambar petir.
Pemuda bernama Bagas Prayoga (21) warga Tanggamus ini tersambar petir saat berada di pucuk batang pinang.
Ketika itu Bagas Prayoga berupaya mengambili hadiah yang ada di pucuk batang pinang di lomba panjat pinang wilayah Tanggamus itu.
Ironisnya, lomba itu menjadi petaka bagi Bagas Prayoga.
Polsek Talang Padang Polres Tanggamus telah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengidentifikasi korban tersambar petir.
Baca juga: 3 Hari Hilang di Laut Tanggamus, Pemanah Ikan Ditemukan Meninggal di Pulau
Baca juga: Penyebab Banjir di Ponpes Tarbiyyatul Athfal Tanggamus Lampung
Lokasi yang di datangi Polsek Talang Padang terdapat di Pekon Gisting Atas Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus.
Kapolsek Talang Padang Iptu Bambang Sugiono mengungkapkan korban tersambar petir bernama Bagas Prayoga (21).
Kejadian itu terjadi kemarin Rabu, 17 Agustus 2022 sore.
Iptu Bambang mengatakan kejadian itu terjadi di Dusun VII Blok 18 Pekon Gisting Kabupaten Tanggamus.
"Kejadian sekitar 16.00 WIB," kata Iptu Bambang (18/8/22).
Kapolsek juga mengungkapkan, sebelum peristiwa terjadi korban mengikuti lomba panjat pinang untuk memeriahkan HUT RI ke 77.
Saat lomba tersebut korban beserta timnya berhasil memanjat pohon pinang tersebut.
Baca juga: 2 Warga Tanggamus Tewas Kecelakaan di Tol Lampung Selatan, 3 Luka Berat
Baca juga: Penjual Bendera Menjamur di Jalan Tanggamus Lampung, Harga Mulai Rp 25 Ribu
Ketika posisi korban berada di puncak pohon pinang, Tiba-tiba petir besar menyambar korban.
Seketika tubuh korban langsung terjatuh ke bawah setelah tersambar petir itu.
"Akibat kejadian tersebut korban di bawa ke rumah Sakit Panti Secanti Gisting," katanya.
Namun pada saat dibawa ke RS Panti Secanti Gisting pihak medis menyatakan korban meninggal dunia.
Atas kejadian tersebut, pihak kepolisian mendatangi lokasi terjadinya peristiwa sambar petir.
Polisi mengamankan barang bukti dan meminta keterangan dari saksi yang melihat kejadian.
Dalam kesempatan itu pula, Kapolsek menyampaikan turut berdukacita kepada keluarga korban atas musibah yang tejadi.
Guna mengantisipasi peristiwa itu terjadi kembali, ia menghimbau masyarakat yang melaksanakan panjat pinang harus memperhatikan cuaca.
Sebab saat ini kondisi cuaca sedang memasuki masa penghujan.
Kapolsek menambahkan saat ini korban sudah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Blok VII Pekon Gisting Atas.
"Tadi malam jenazah korban langsung dimakamkan oleh pihak keluarga," kata Kapolsek.
Sunardi selaku Kakon Gisting Atas mengatakan pada saat kejadian tersebut ia sedang berada di lokasi.
Kemudian hujan datang dan kegiatan tersenut dihentikan sementara.
Lanjutnya, usai hujan berhenti kegiatan itu dilanjutkan kembali, ditambah himbauan panita apabila pukul 16.00 WIB belum ada yang dapat meraih puncak, maka pinang akan dirobohkan.
"Kebetulan jam 16.00 WIB itu ada yang berhasil naik, setelah sampai diatas, korban sempat berhenti sebentar karena ada petir," kata Sunardi.
Kakon menegaskan, panitia juga telah mengimbau kepada korban untuk mengambil 1 yang ia sukai dan agar segera turun.
Kakon menjawab, mungkin dikarenakan efouria korban mengambil beberapa barang yang dilempar kepada teman-temannya.
"Namun tiba-tiba ada kejadian petir menyambar itu," katanya.
(Tribunlampung.co.id/Dickey Ariftia)