Berita Lampung

Mantulnya Durian Lokal Pesawaran, Gurih Rasanya Menusuk Wanginya 50 Ribu Dijamin Puas

Berat durian lokal hanya sekitar 1.5 kilogram. "Tapi untuk ukuran rasa durian lokal lebih gurih dan manis. Aroma yang khas dan lebih menusuk," ujarnya

Penulis: Oky Indra Jaya | Editor: Indra Simanjuntak
Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya
Musim durian telah tiba, sepanjang jalan Ahmad Yani Gedong Tataan, Pesawaran, Lampung ramai penjual durian. 

Adapun durian yang saat ini dijualnya berasal dari dua daerah.

Yakni Waylima Kabupaten Pesawaran dan juga Kota Agung Kabupaten Tanggamus.

Dua daerah tersebut sudah mulai mengawali masa panen durian.

"Dari Agustus ini kan awal-awal sampai akhir tahun baru mulai banjir durian" terangnya.

Toni mengaku senang dengan musim panen durian.

Karena banyak masyarakat sekitar maupun pengemudi yang lewat menyempatkan untuk singgah dan membeli durian miliknya.

Adapun durian lokal di Pesawaran dijual dengan harga.

Ukuran besar durian lokal dijual Rp 50 ribu.

Ukuran sedang dijual dengan harga Rp 35 ribu.

Ukuran sedang 3 buah Rp 100 ribu.

Tempoyak

Tempoyak adalah durian yang difermentasi.

Bagi masyarakat Melayu di Bengkulu, Palembang, Lampung, Kalimantan dan Semenanjung Tempoyak biasa dikonsumsi sebagai lauk saat menyantap nasi. 

Tempoyak atau dalam bahasa daerah biasa disebut tempuyak, juga dapat di makan secara langsung, tetapi hal ini jarang sekali dilakukan karena banyak yang tidak tahan dengan rasa asam dan aroma yag menyengat dari tempoyak itu sendiri.

Rasa asam dari tempoyak terjadi karena adanya proses fermentasi pada daging buah durian yang menjadi bahan bakunya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved