Berita Lampung
Harga Telur Ayam Naik, Pemkot Bandar Lampung Target Harga Kembali Normal Awal September
Harga telur ayam naik di Bandar Lampung, Pemkot Bandar Lampung targetkan harga kembali normal pada awal September 2022.
Penulis: Hurri Agusto | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Harga telur ayam di Kota Bandar Lampung kini menembus Rp 30 ribu per kilogram.
Kenaikan harga telur ayam ini disebut sudah berlangsung sekitar dua pekan belakangan.
Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung targetkan harga kembali normal pada awal September 2022.
Kepala Dinas Perdagangan Bandar Lampung, Wilson Faisol mengungkapkan, kenaikan harga telur disebabkan berkurangnya suplai telur dari peternak.
"Penyebabnya karana stok di pasar berkurang, sedangkan kebutuhan tetap, jadi otomatis harga naik," kata Wilson Faisol, Jumat (26/8/2022).
Baca juga: 2 Pembobol Konter HP Diringkus Polisi di Jalinsum Way Kanan
Baca juga: Harga Telur Ayam Merangkak Naik di Mesuji Lampung, Kini Rp 31 Ribu per Kg
Sebelumnya, sejumlah pedagang di Bandar Lampung mengeluhkan kelangkaan stok serta naiknya harga telur ayam ini.
Para pedagang tersebut pun menuding kenaikan harga telur disebabkan oleh program bantuan sosial (bansos) program keluarga harapan (PKH) yang diterapkan oleh pemerintah pusat beberapa waktu belakangan ini.
Para pedagang tersebut mengklaim kenaikan harga telur ayam disebabkan oleh stok telur dari peternak menipis lantaran diborong oleh pemerintah untuk disalurkan saat bansos PKH.
Pedagangpun pun menilai hal tersebut berdampak pada berkurangnya stok pasar hingga turunnya daya beli masyarakat.
Wilson faisol pun mengungkapkan jika ada kemungkinan kenaikan harga telur mendapat pengaruh dari program Bansos PKH.
"Mungkin juga ada kaitan juga dengan program telurnya bansos PKH," tambahnya.
Selain itu, Wilson juga mengatakan sejak pandemi Covid-19, jumlah produksi dari peternak juga berkurang.
Lebih lanjut ia mengatakan jika pasokan telur yang ada di sejumlah pasar Bandar Lampung berasal dari kabupaten lain di Lampung.
Pasalnya, menurut dia jumlah pasokan dari peternak di sekitar Bandar Lampung tidak bisa mencukupi kebutuhanan masyarakat yang ada.
"Saat covid juga ayam peternak jauh berkurang, jadi produksi telurnya juga berkurang," kata Wilson.