Berita Lampung
KML Praktekkan Pembuatan Ecobrick dari Sampah Kepada Siswa Sekolah di Pesawaran
Komunitas KML praktekkan pembuatan Ecobrick kepada siswa di SMK Pelita Pesawaran, Jumat (26/08/2022).
Penulis: Oky Indra Jaya | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Pesawaran - Komunitas Kejar Mimpi Lampung (KML) praktekkan pembuatan Ecobrick kepada siswa di SMK Pelita Pesawaran, Jumat (26/08/2022).
Dimana sampah menjadi permasalahan tersendiri bagi pemerintah Indonesia pada saat ini, sebab masih banyak sekali sampah-sampah yang bertebaran di lingkungan sekitar.
Dari data yang dihimpun KML tersebut menjadikan bahwa Indonesia menjadi negara nomor 2 terbesar yang membuang sampah terbanyak.
Masalah sampah tersebut menimbulkan masalah seperti banjir, menjadi sarang nyamuk, dan kerusakan lingkungan pantai.
Dari permasalahan tersebut KML tergerak untuk membuat program yang dapat mengurangi dampak dari banyaknya sampah di masyarakat.
Baca juga: Polres Pringsewu Amankan Remaja Asyik Pesta Tuak di Area Pesawahan, 4 Orang Berstatus Pelajar
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Berisiko Diulang, Jika Pemberiannya Tak Sesuai Jarak Waktu
Leader KML, Suhaimi menjelaskan adanya kegiatan ini di SMK Pelita Pesawaran untuk mensosialisasikan tujuan dan program mengenai hal tersebut.
Sebelum praktek pembuatan Ecobrick dimulai para siswa mempersiapkan botol plastik bekas air mineral, sampah plastik dan tongkat untuk memasukan sampah ke dalam botol.
Dalam prakteknya sampah-sampah kering tersebut dimasukan ke dalam botol dan diisi hingga penuh dan padat.
Suhaimi menuturkan dalam proses memasukan sampah kering tersebut haruslah diberikan tekanan tertentu untuk lebih kuat dan kokoh.
Itu berfungsi agar Ecobrick memiliki berat,kuat dan kokoh sehingga hasilnya dapat berkualitas dan bisa untuk memproduksi berbagai macam bentuk barang.
Bentuk Ecobrick yang sudah jadi tersebut nanti dapat dibuat dengan berbagai macam barang.
Misalnya furnitur, dinding taman, bata dinding, pot bunga, meja, kursi, serta struktur lainnya sesuai kebutuhan.
"Dalam membuat satu buah meja dibutuhkan 40 buah botol Ecobrick yang sudah jadi," ucap Suhaimi kepada Tribun Lampung.
Amelia salah satu peserta dalam praktek pembuatan Ecobrick mengatakan bahwa ia sudah dari seminggu lalu mempersiapkan bahan-bahannya.
Ia sendiri mengaku puas dengan botol-botol berisi sampah kering miliknya tersebut.