Berita Terkini Nasional

Harga BBM Subsidi Terbaru Pertalite Rp 10 Ribu dan Solar Rp 7.200, Tunggu Penetapan

Hingga kini, harga bahan bakar minyak atau BBM subsidi terbaru, masih belum ditetapkan. Namun, sudah beredar di publik perkiraan harga BBM subsidi.

Tribunnews.com/Hendra Gunawan
Foto ilustrasi, persediaan BBM subsidi jenis Pertalite di SPBU Jalan Palmerah, Jakarta Barat, habis pada Selasa (16/8/2022). Hingga kini, harga bahan bakar minyak atau BBM subsidi terbaru, masih belum ditetapkan. Namun, sudah beredar di publik perkiraan harga BBM subsidi terbaru. Di mana harga BBM subsidi jenis Pertalite diperkirakan akan naik menjadi Rp 10 ribu dan Solar akan naik menjadi Rp 7.200. 

Direktur Eksekutif DPP Partai Demokrat Sigit Raditya mengatakan, dari sejumlah aspirasi saat dirinya turun ke bawah, banyak masyarakat  berharap pemerintah menunda sekaligus membatalkan kenaikan harga Pertalite dan Solar

“Saya sering turun ke masyarakat dan aspirasi masyarakat menilai kenaikan harga dua jenis bahan bakar bersubsidi tersebut, dikhawatirkan memicu lonjakan inflasi dan melemahkan daya beli masyarakat,” ujar Sigit, Senin (29/8/2022).

Sigit menganalisa, jika harga Pertalite menjadi Rp10.000 per liter akan berkontribusi terhadap kenaikan inflasi sebesar 0,97 persen.

“Kenaikan ini bisa berdampak terhadap pemulihan ekonomi dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19,” ujar Sigit.

Selain itu sambung Sigit, ihwal rencana pemerintah mengalihkan subsidi BBM tersebut ke bantuan sosial (Bansos) dinilai tidak memberikan dampak signifikan.

Baca juga: Bareskrim Polri: Ferdy Sambo Kenakan Baju Tahanan Saat Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J Besok

Baca juga: Kementerian Luar Negeri Indonesia Pastikan Tidak Ada WNI jadi Korban Banjir Bandang di Pakistan

“Rakyat butuh penundaan dan pembatalan, bukan skema pengganti subsidi BBM,” ucap Sigit.

Harga BBM Jauh dari Harga Keekonomian

Kementerian Keuangan menyatakan, kenaikan harga minyak dunia yang kini di kisaran 100 dolar Amerika Serikat (AS) per barel dan rupiah di Rp 14.700 per dolar AS, membuat harga Pertalite dan Solar jauh di bawah keekonomian.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, harga jual Solar oleh Pertamina dengan seizin pemerintah hanya Rp 5.150 per liter.

"Ini artinya harga solar jauh di bawah keekonomian  hanya 37 persen dari harga keekonomian."

"Kalau menggunakan hitungan dolar AS di Rp 14.700 dan harga minyak 105 dolar AS, harusnya harga Solar Rp 13.950 per liter," ujarnya dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Keuangan, Jumat (26/8/2022).

Karena itu, pengguna dari Solar mendapatkan subsidi 63 persen dari harga keekonomian atau sebesar Rp 8.800 per liter.

Kemudian, Sri Mulyani menambahkan, untuk Pertalite juga sama yakni harga sekarang Rp 7.650 per liter, jauh di bawah keekonomian.

"Kalau hitungan minyak dunia 105 dolar AS dan kurs Rp 14.700 per dolar AS, maka harga Pertalite harusnya di Rp 14.450 per liter," katanya.

Menurut dia, artinya konsumen dari Pertalite sekarang ini mendapatkan subsidi dari pemerintah sebanyak Rp 6.800 per liter.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved