Berita Lampung
Gelombang Laut Pesisir Barat Lampung Capai 4 Meter, BPBD Minta Nelayan Hati-hati
Imbauan itu disampaikan Kepala BPBD Pesisir Barat Mirza Sahri menyusul perkiraan cuaca yang terjadi di Pesisir Barat untuk beberapa hari kedepan.
Tribunlampung.co.id, Pesisir Barat - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Barat mengimbau para nelayan untuk tidak melaut sementara waktu, menyusul gelombang tinggi di perairan Pesisir Barat Lampung.
Imbauan itu disampaikan Kepala BPBD Pesisir Barat Mirza Sahri menyusul perkiraan cuaca yang terjadi di Pesisir Barat untuk beberapa hari kedepan.
Menurut Kepala BPBD Pesisir Barat Mirza Sahri, saat ini gelombang laut di perairan Pesisir Barat cukup tinggi mencapai 2 hingga 4 meter.
"Berdasarkan informasi yang disampaikan BMKG dalam Minggu ini hingga pertengahan September, diprediksi laut kita masih terjadi gelombang tinggi 2 hingga 4 meter," jelas Kepala BPBD Pesisir Barat Mirza Sahri, Jumat (2/9/2022).
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat khususnya para nelayan untuk waspada dan berhati-hati saat mencari ikan di laut.
Baca juga: DKPP Dorong Petani Tingkatkan Kualitas Pisang Pesisir Barat agar Dikenal
Baca juga: Asyik Judi Online, Pria di Pesisir Barat Diringkus Tekab 308 Polres Lampung Barat
Terlebih, laut Pesisir Barat merupakan laut lepas berhadapan langsung dengan Samudra Hindia.
"Gelombang laut saat ini sedang tinggi, tentu bisa mengancam keselamatan nelayan," ungkapnya.
"Untuk itu kami menghimbau para nelayan untuk memperhatikan cuaca yang sedang terjadi, agar tidak terjadi hal yang tidak di inginkan," sambungnya.
Selain itu, cuaca saat ini di Pesisir Barat sedang tidak menentu dan sangat sulit untuk diprediksi.
Hal itu juga bisa menyebabkan terjadinya bencana longsor dan pohon tumbang.
Menurut Mirza, terdapat tiga titik daerah yang sangat rawan terjadi longsor dan pohon tumbang di bumi para sai batin dan ulama tersebut.
Yakni Jalan Lintas Barat perbatasan dengan Tanggamus yang dihubungkan dengan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).
Baca juga: Wisatawan Keluhkan Jalan Wisata Pekon Serai-Walur Pesisir Barat Rusak Parah
Baca juga: BPBD Pesisir Barat Imbau Warga Waspada Gempa Susulan di Kaur Bengkulu
Kemudian daerah Pugung perbatasan dengan Provinsi Bengkulu dan Jalan Lintas Liwa-Krui.
" Seperti beberapa hari yang lalu sempat terjadi longsor di dua titik di Jalan Lintas Liwa-Krui akibat hujan lebat dan angin kencang yang terjadi," kata dia.
Namun saat ini longsor tersebut sudah berhasil ditangani oleh pihaknya.
" Untuk itu saya menghimbau kepada seluruh pengguna Jalan untuk selalu waspada saat melewati Jalan di tiga titik tersebut," imbuhnya.
Dijelaskan oleh Mirza, saat ini pihaknya sudah menempatkan satuan tugas tanggap bencana di setiap Kecamatan yang ada.
Terlebih di titik yang dianggap sangat rawan terjadi bencana baik longsor, banjir dan pohon tumbang.
" Seperti Jalan Liwa-Krui kita sudah tempatkan 10 petugas untuk mengantisipasi bencana yang terjadi," ucapnya.
" Untuk jumlah keseluruhan petugas yang tersebar di seluruh Kecamatan yang ada 125 Petugas," lanjutnya.
Ia juga menjelaskan, Kabupaten Pesisir Barat masuk nomor urut ke 11 secara Nasional Daerah yang rawan bencana.
Sebab Pesisir Barat berada di lempengan Indo-Australia dan berhadapan langsung dengan samudra Hindia.
Hal itu juga membuat seluruh wilayah Pesisir Barat sangat rentan terjadinya bencana alam seperti bencana banjir, longsor, gempa bumi dan sunami.
" Oleh karena itu kami menghimbau kepada masyarakat agar tidak panik jika terjadi bencana gempa bumi, serta selalu mendengarkan informasi resmi dari BMKG melalui BPBD Pesisir Barat," jelasnya.
Seperti gempa yang sempat terjadi beberapa waktu yang lalu, ada isu akan terjadi gempa susulan 8.5 dan akan terjadi sunami.
Yang membuat sebagian masyarakat Pesisir Barat panik dan dihantui ketakutan.
" Untuk itu kami menghimbau kepada masyarakat untuk tidak mendengarkan informasi dari pihak yang tidak bertanggung jawab yang kebenarannya tidak bisa dipertanggung jawabkan," tutupnya.
(Tribunlampung.co.id / Saidal Arif)