Berita Lampung
Nelayan Tanggamus Keluhkan Cuaca Kurang Bagus dan BBM Solar Sulit Didapat
Ombak besar sedang melanda Kabupaten Tanggamus dari awal bulan Agustus sehingga membuat nelayan khawatir ketika melaut
Penulis: Dickey Ariftia Abdi | Editor: muhammadazhim
"Tergantung ikan, kadang pagi abis subuh kadang juga setelah zuhur setelah itu maghrib pulang," ungkapnya.
Untuk sekarang ombak di Kabupaten Tanggamus khususnya di Kecamatan Kota Agung masih cukup tinggi.
Namun ada perbedaan dari sebelumnya dikarenakan, sekarang ombak tersebut sedikit berbeda dari sebelumnya.
Hal ini diungkapkan salah satu masyarakat yang memang berprofesi sebagai nelayan di Kecamatan Kota Agung, Ronal.
Dia menyebut, untuk bulan ini ombak sudah tidak terlalu besar seperti bulan kemarin.
"Kalau bulan September ini sudah tidak seperti bulan kemarin," katanya saat ditemui di pelabuhan Kota Agung.
Ia juga mengatakan untuk hasil tangkapan pada awal bulan ini juga mengalami penurunan.
Setelah ditanyai lebih lanjut faktor dari kurangnya hasil tangkapan itu diakibatkan karena cuaca yang kurang bagus.
"Yang pertama cuaca karena kurang bagus terus sama musimnya juga," ungkapnya.
Ia juga mengatakan, untuk sekarang nelayan juga belum terlalu aktif kembali melakukan pelayaran mencari ikan.
Kali ini bukan masalah ombak besar melainkan bahan bakar kapal yang sulit ditemui.
Untuk satu kali berlayar mencari ikan Ronal mengaku kapal nelayan membutuhkan empat jeriken solar sebagai bahan bakar.
"Kan nelayan ini mencari ikannya tidak pernah diduga, kadang jauh kadang dekat," katanya.
Ia juga mengungkapkan, bantuan dari pemerintah pun hanya mendapatkan satu sampai dua jeriken.
Sedangkan para nelayan membutuhkan 4 jeriken dalam satu kali berlayar mencari ikan.
Ronal juga mengatakan, ia memang belum terlalu aktif berlayar diakibatkan bahan bakarnya yang sulit.
(Tribunlampung/Dickey Ariftia)