Berita Lampung
Harga BBM Naik, Tarif Angkot untuk Anak Sekolah di Lampung Selatan Ikut Naik
Penyesuaian tarif angkot imbas harga BBM naik itu, sebagaimana yang terjadi pada rute Sidomulyo-Kalianda, Lampung Selatan.
Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan- Tarif angkot di Kota Kalianda, Lampung Selatan mulai naik pasca harga BBM naik.
Harga BBM naik ikut mengerek tarif angkot di Kota Kalianda. Penyesuaian tarif tersebut inisiatif dari para sopir angkot di ibu kota Kabupaten Lampung Selatan tersebut.
Penyesuaian tarif angkot imbas harga BBM naik ini, sebagaimana yang terjadi pada rute Sidomulyo-Kalianda, Lampung Selatan.
Diketahui harga BBM naik, jadi Rp 6.800 untuk Solar, Pertalite Rp 10.000, Pertamax Rp 14.850, Pertamax Turbo Rp 16.250, Dexlite Rp 17.450, dan Pertamina Dex Rp 17.750.
"Kita sudah mulai menaikan tarif, yang tadinya untuk pelajar atau anak sekolah Rp 7 ribu menjadi Rp 10 ribu," kata salah satu sopir angkot, Hanabi (50), Selasa (6/9/2022).
Baca juga: Polres Lampung Selatan Berhasil Ungkap Penyelundupan 30 Kg Sabu dan 20 Ribu Butir Ekstasi
Baca juga: Periksa Truk Hino di Depan Rumah Makan, Polres Lampung Selatan Temukan Karung Berisi 19 Kg Ganja
Sedangkan untuk orang dewasa, yang tadinya Rp 10 ribu menjadi Rp 12 ribu. Baik itu jarak jauh, maupun jarak dekat.
Hanabi mengakui kenaikan tarif itu bukan dari pihak asosiasi usaha angkutan terkait. Bahkan belum ada pemberitahuan untuk penyesuaian tarif angkot atas harga BBM naik.
"Kita yang menaikan harganya sendiri, begitu harga BBM naik, kita langsung naikin tarifnya," kata Hanabi.
Menurut dia, sampai saat ini belum ada informasi dari asosiasi angkutan terkait penyesuaian tarif angkot atas kenaikan harga BBM.
"Kalau kita nunggu keputusan dari mereka, keburu kita nggak makan," ujarnya.
Hanabi mengungkapkan, pasca naiknya harga BBM, jumlah penumpang mengalami penurunan.
"Sudah sepi, naiknya BBM ini makin tambah sepi, dari jam setengah 7 sampai jam 2 atau 3 siang, kita cuma bisa mengunjal 3 kali (trayek). Itu juga nggak banyak-banyak 10 penumpang dalam sekali jalan aja udah syukur Alhamdulilah," katanya.
Baca juga: Mobil Travel Kecelakaan di Lampung Selatan, Tabrak Pemotor hingga Tewas di Jalinsum
Baca juga: Kalianda Penyumbang DBD Positif Terbanyak di Lampung Selatan, Sudah 129 Kasus
Hanabi mengatakan, sopir angkot seperti dirinya berharap dengan penumpang anak sekolah.
"Dua tahun pandemi anak sekolah belajar dari rumah (daring), penumpang makin sepi. Jadi kita cuma ngandelin penumpang ibu-ibu yang mau berangkat ke pasar aja," tuturnya.
"Giliran anak sekolah sudah masuk, kita dihadapkan cobaan (harga BBM naik) seperti ini," imbuhnya.