Berita Terkini Nasional
Hasil Tes Kebohongan Bharada E, Bripka Ricky Rizal, dan Kuwat, Polri: Sementara Jujur
Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, dan Kuwat Maruf menjalani pemeriksaan dengan alat lie detector atau pendeteksi kebohongan.
Secara umum, perubahan yang signifikan menunjukkan orang tersebut berbohong, dikutip dari How Stuff Works.
Ketika pemeriksa terlatih menggunakan poligraf, ia dapat mendeteksi kebohongan dengan akurasi tinggi.
Namun, karena interpretasi pemeriksa bersifat subjektif dan orang yang diperiksa dapat bereaksi berbeda terhadap kebohongan, tes poligraf tidak sempurna dan dapat dikelabui.
Apakah Hasil Tes Polygraph Akurat?
Perkiraan akurasi tes poligraf mencapai 87 persen.
Terkadang, orang yang tidak bersalah mungkin gagal dalam tes Polygraph karena kegugupan murni.
Sehingga, hasil dari Polygraph sering ditolak di pengadilan di Amerika Serikat.
Baca juga: 35 Oknum Polisi Langgar Kode Etik, 7 Tersangka dan 3 Diberhentikan dalam Kasus Pembunuhan Brigadir J
Baca juga: Polri Putuskan 1 Lagi Anggota Diberhentikan Tidak Dengan Hormat dalam Perkara Pembunuhan Brigadir J
Secara ilmiah, Polygraph hanya dapat mendeteksi reaksi tubuh ketika seseorang menjawab pertanyaan.
Poligraf digunakan berdasarkan teori bahwa kebanyakan orang tidak berbohong atau menipu tanpa perasaan cemas atau gugup.
Ini berasal dari gagasan bahwa kebanyakan orang merasa tidak enak karena berbohong atau takut ketahuan atau akan mendapat masalah jika berbohong.
Seorang ahli Polygraph menjelaskan hasil tes kebohongan menggunakan Polygraph. (freepik)
Ketakutan dan rasa bersalah inilah yang menghasilkan kecemasan dan kegugupan.
Ketika seseorang merasa seperti ini, mereka menunjukkan kesulitan untuk mendeteksi perubahan fisiologis yang tidak disengaja yang secara teoritis dapat dideteksi dengan poligraf.
Sistem fisiologis yang menjadi fokus poligraf adalah detak jantung, tekanan darah, laju pernapasan, dan seberapa banyak seseorang berkeringat.
Berbohong biasanya disertai dengan:
- Peningkatan denyut jantung dan tekanan darah, yang diukur dengan kardiograf
- Peningkatan laju pernapasan, yang diukur dengan pneumograf
- Peningkatan keringat, yang diukur dengan perubahan hambatan listrik kulit karena peningkatan elektrolit yang ditemukan dalam keringat.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com