Perkelahian Santri di Pesisir Barat

Pemerhati Anak Miris Kasus Santri Tusuk Santri di Pesisir Barat: Harus Ada Asesmen Mendalam

direktur LPHA Lampung, Toni Fiser mengatakan jika pihaknya merasa sangat sedih, miris atas kasus santri tusuk santri di Pesisir Barat.

Penulis: Hurri Agusto | Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi
Direktur Lembaga Pemerhati Hak perempuan dan anak (LPHPA) Provinsi Lampung, Toni Fiser. Pemerhati Anak miris kasus santri tusuk santri di Pesisir Barat: harus ada asesmen mendalam. 

Menurut Toni, monitoring dan evaluasi terkait keberadaan ponpes dapat dilakukan mulai perijinannya, maupun sarana dan prasarana.

"OPD terkait dapat melakukan monitorinh terkait apakah pengasuh dan pendidiknya memahami hak hak anak undang undang perlindungan anak,konvensi hak anak, serta memahami tentang Pesantren Ramah anak," kata dia

"Selain itu apakah sudah juga fasilitas yang ada di ponpes aman dan nyaman bagi anak, pola asuh dan mengajar yang ramah anak," imbuhnya.

Selain itu, Toni juga meminta orangtua santri dan semua pihak untuk berperan aktif dalam melakukan pengawasan setiap pondok pesantren yang ada di wilayah nya untuk mencegah terjadinya hal serupa.

"Para orangtua juga harus pandai memilih tempat tempat pendidikan anak baik itu pesantren maupun sekolah," pungkasnya.

Perketat Seleksi Penerimaan Santri Baru

Pihak Ponpes Al Falah Krui Pesisir Barat akan memperketat seleksi penerimaan santri baru pasca peristiwa perkelahian santri yang menyebabkan korban tewas. 

Hal ini dikatakan oleh KH Nurhadi selaku Pengasuh Pondok Pesantren Al Falah. 

Selain itu, pihaknya juga akan memperketat pengawasan seluruh aktivitas di ponpes tersebut.

"Untuk kedepan semaksimal mungkin akan kita perketat seluruh aktivitas di Ponpes, termasuk asrama dan fasilitas yang ada," bebernya.

"Kita juga akan selalu memotivasi anak-anak agar tidak merasa ketakutan pasca kejadian ini," sambungnya.

KH Nurhadi menjelaskan, pasca peristiwa tersebut aktivitas belajar di ponpes tetap berjalan dengan lancar.

"Alhamdulillah, aktivitas kita masih berjalan seperti biasa, kegiatan belajar mengajar (KBM) juga berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan," jelasnya.

Ia juga menjelaskan pihaknya tidak akan menutup sementara ponpes tersebut.

"Gak lah kalau untuk aktivitas belajar mengajar jangan ditutup-tutup, kasian anak-anak santri yang lain," ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved