Orang Tenggelam di Pringsewu

Korban Tenggelam di Bendungan Way Sekampung Pringsewu Dikenal Sosok Pendiam

Kakak kandung korban tenggelam di Bendungan Way Sekampung, Indah Riani (38) mengatakan bahwa korban sosok pendiam dan baik.

Penulis: Riana Mita Ristanti | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Riana Mita Ristanti
Proses pencarian korban. Korban tenggelam di Bendungan Way Sekampung dikenal sosok pendiam dan bisa diandalkan. 

Tribubunlampung.co.id, Pringsewu - Korban tenggelam di Bendungan Way Sekampung Pringsewu dikenal sebagai sosok pendiam.

Hal tersebut diungkapkan kakak kandung korban, Indah Riani (38) kepada Tribun Lampung.

Indah menyebutkan, adiknya merupakan sosok yang yang dikenal pendiam dan baik.

"Anaknya itu pendiam, baik, nggak pernah aneh-aneh," kata Indah saat ditemui di Bendungan Way Sekampung.

Selain itu, Indah juga mengungkapkan, korban merupakan seseorang yang sangat bisa diandalkan.

"Di keluarga kalau ada apa-apa itu dia yang pasti disuruh karena yang paling bisa diandalkan," ungkapnya.

Indah mengaku, korban Saiful merupakan anak ke-5 dari 6 bersaudara.

Saiful juga baru saja pulang dari Aceh bekerja sebagai sopir tronton.

"Sekira dua tiga bulan lalu dia baru pulang dari aceh," jelasnya.

Indah juga mengungkapkan, pada Jumat (16/9/2022) kemarin, adiknya berpamitan pergi main bersama dua temannya.

"Tapi sekitar jam tigaan sore itu ditelpon sama temennya, katanya Saiful tenggelam," ujarnya.

Mendenagr kabar tersebut, lanjut Indah, keluarganya syok dan tidak menyangka.

Tangisan Indah pun tak henti-hentinya mengalir sepanjang pencarian korban.

Saat korban ditemukan, tangis Indah pecah.

Ia ingin melihat jasad adiknya yang dimasukan ke dalam ambulan.

Hal yang sama diungkapkan paman korban, Bukhori (50) kepada Tribun Lampung.

Bukhori mengatakan, keponakannya merupakan sosok yang sangat baik dan tidak pernah berbuat macam-macam.

"Anaknya nurut banget, apa-apa disuruh mau. Pendiem, nggak pernah bantah. Nggak aneh-anehlah," kata Bukhori.

Atas kepergian keponakannya itu, Bukhori mengatakan keluarganya sangat berduka cita dan syok.

"Kok bisa dia itu masuk ke bendungan ini, padahal kan ini belum dibuka untuk umum. YaAllah..," pungkasnya.

Diketahui, korban tenggelam ditemukan pada Sabtu (17/9/2022) sekira pukul 13.30 WIB dalam keadaan meninggal.

Tangis Keluarga Pecah

Korban tenggelam di Bendungan Way Sekampung Pringsewu akhirnya ditemukan.

Korban tenggelam di Bendungan Way Sekampung Pringsewu jtu ditemukan dalam keadaan tak bernyawa.

Menurut salah satu anggota BPBD Pringsewu, korban tenggelam di Bendungan Way Sekampung ditemukan pada Sabtu (17/9/2022) sekira pukul 13.30 WIB.

"Korban ditemukan tak jauh dari titik jatuh," singkatnya.

Pantauan Tribun Lampung di lokasi, terlihat Basarnas membawa jasad ke dalam mobil ambulans yang sejak pagi sudah disiapkan di lokasi.

Kemudian jasad dibawa ke RSUD Pringsewu guna dilakukan autopsi.

Terlihat jeritan tangis keluarga korban pecah saat melihat korban sudah tak bernyawa.

Sebelumnya, anggota kepolisian, TNI, BPBD, hingga basarnas melakukan pencarain korban dari pukul 08.00 WIB.

Pencarain menggunakan perahu karet menysusuri Bdundungan Way Sekampung.

Kemudian, Basarnas nuga menggunakan Aqua eye dalam proses pencarian korban.

Bahkan, pintu air Bendungan Way Sekampung dibuka pukul sekira 12.00 WIB guna mengurangi debit air.

Pengurangan debit air itu tentunya dapat memudahkan pencarian korban.

Diketahui, Syaiful Azwar (30) warga Pekon Way Manak Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus dilaporkan tenggelam di area pintu air bendungan Way Sekampung.

Syaiful dikabarkan tenggelam pada Jumat (17/9/2022) sekira pukul 15.00 WIB.

Hingga dini hari di lokasi kejadian, tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian.

Kapolsek Pagelaran, Polres Pringsewu, Polda Lampung, Iptu Hasbulloh menjelaskan, pada awalnya Jumat (16/9/2022) siang sekira pukul 12 siang korban bersama dua rekannya, Deni dan Marsel berangkat main ke bendungan Way Sekampung.

Setiba di bendungan saat rekan-rekan korban sedang berswafoto, korban terlihat memisahkan diri.

Kemudian pergi menjauh ke arah pintu air bendungan.

Sebelum nekat melompat ke bendungan, korban terlihat melambai-lambaikan tangan sambil mengajak kedua rekannya untuk ikut melompat.

"Kedua rekan korban sempat berteriak melarang korban terjun ke bendungan," ujar Hasbulloh, Sabtu (17/9/2022).

"Namun korban tetap nekat melompat, dan kemudian tenggelam," lanjutnya.

Setelah menerima laporan, ungkapnya, pihaknya langsung menerjunkan anggota ke TKP.

(Tribunlampung.co.id/ Riana Mita Ristanti)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved