Berita Lampung
Pedagang Kue Keliling di Bandar Lampung Dua Kali jadi Korban Uang Palsu
Korban uang palsu di Bandar Lampung kian bertambah, kali ini dialami Maryani yang ternyata sudah dua kali ditipu uang palsu.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Peredaran uang palsu (upal) di Bandar Lampung kembali terjadi dan lagi-lagi korbannya pedagang kue jajanan pasar.
Jika sebelumnya korban peredaran uang palsu adalah penjual kue Nurhayati warga Kemiling dan Darwin bocah penjual keripik.
Kini ada korban baru dari peredaran uang palsu yakni Maryani warga Jalan Sukardi Hamdani Palapa 3 Labuhan Ratu, Bandar Lampung.
Perempuan lansia berusia 70 tahun tersebut ditipu pembeli dengan uang palsu.
Nenek Maryani saat ditemui Tribun Lampung, Minggu (18/9/2022) jelaskan bahwa kejadian dirinya ditipu oleh orang yang beli dagangannya pada Kamis (15/9/2022).
Baca juga: Polsek Kota Agung Tanggamus Amankan 4 Motor Hasil Penggerebekan Balap Liar
Baca juga: Lampung Utara Jaga Ketersediaan Bahan Pokok sebagai Antisipasi Kenaikan BBM
Kejadian tersebut sekitar pukul 11.00 WIB dan saat itu dirinya dari arah Stasiun Kereta Api Labuhan Ratu menunju arah pulang ke rumah arah Wisma Bandar Lampung ke Jalan ZA Pagar Alam.
Pada saat itu tiba-tiba dari arah Wisma Bandar Lampung ke arah stasiun ada orang menggunakan sepeda motor tidak terawat memanggilnya.
"Jadi pelaku pengedar upal itu bilang ke saya, nek bawa apa nek di dalam sangkek merah itu. Terus saya bilang ini bawa kue, dan orang itu bilang saya beli," kata Maryani.
Lalu pengedar upal itu membeli kue dagangan Maryani Rp 10 ribu, di antaranya membeli bakwan, riloles, lambang sari dan dadar gulung.
Lantas uang yang digunakan nominal pecahan Rp 100 ribu.
"Kue yang saya jual ini harganya Rp 1.000 saja, dan pelaku dapat 10 kue," kata Maryani.
Ia jelaskan, saat kejadian tersebut tidak ada uang kembalian di saku celananya.
Baca juga: Uang Palsu Beredar Lagi di Bandar Lampung, Korban Nenek Penjual Kue di Pasar Untung Suropati
Baca juga: Polsek Kemiling Bandar Lampung Buru Pengedar Uang Palsu, Korban Diminta Lapor
Dan sempat bingung untuk mencari kembaliannya Rp 90 ribu.
Dirinya sempat menanyakan uang tersebut apakah asli atau palsu saat berinteraksi dengannya.
Lantas nenek berbaju hijau dengan jilbab berwarna gelap ini ceritakan bahwa dirinya tidak ada uang kembalian.
"Pelaku tersebut mengatakan "masak kuenya dah mau habis tidak ada uang susukanya (kembaliannya) nek," kata nenek tirukan pelaku tersebut.
Akhirnya Maryani memberikan uang kembalian ke pelaku yang langsung buru-buru pergi.
Lalu dia menanyakan uang yang diterimanya kepada orang lain.
Kebetulan pada saat itu dirinya berdiri di depan toko plastik.
"Saya minta tolong dengan penjual plastik dan terlihat uang itu palsu bisa terlihat dari sinar ultraviolet dari bohlam yang dimiliki toko listrik tersebut," kata Maryani.
Akhirnya bisa diketahui bahwa uang yang diterima Maryani palsu.
"Seketika saya menangis dan kue ini bukan punya saya, karena saya harus menyetorkan ke bos lagi dan saya ini membawa kue dagangan juga tidak banyak khusus punya saya sendiri," kata Maryani.
Karena iba melihat dirinya menangis, hingga akhirnya penjual plastik dan penjual listrik ini memberikannya uang penggantinya Rp 100 ribu.
Maryani mengaku, saat kejadian itu dia sedang berjalan sendirian di tempat yang sepi yakni di Jalan Untung Suropati.
Tempat yang sepi tersebutlah yang digunakannya pelaku pengedar uang palsu untuk mengelabui korbannya.
"Saya baru pertama kali ketemu dengan orang itu dan sebelumnya tidak pernah," kata Maryani.
Namun ia bisa menggambarkan ciri pelaku yakni bertubuh kurus tinggi dengan kulitnya hitam, mengenakan kaus dan bertopi.
Pada saat itu pelaku pengedar upal tersebut sedang membawa ayam dan juga berikut kandangnya.
Maryani 2 Kali Ditipu Uang Palsu
Maryani mengaku, sudah dua kali dirinya ditipu uang palsu.
Kejadian sebelumnya pada pertengahan tahun yang lalu, di Jalan Untung Suropati Labuhan Ratu atau dipertigaan depan Wisma Bandar Lampung.
"Jadi saya ditipu ini sudah 2 kali ini, dan harapannya kepada polisi segera menangkap pelaku pengedar uang palsu ini," kata Maryani.
(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)