Berita Lampung
KPK Minta Transparasi Penerimaan Mahasiswa Baru dan Buka Masa Sanggah
KPK minta transparasi dalam penerimaan mahasiswa baru dan standarisasi penerimaan mahasiswa baru.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) minta adanya transparasi dalam penerimaan mahasiswa baru.
KPK menilai jika tidak ada transparasi dalam penerimaan mahasiswa baru maka kasus yang terjadi di Universitas Lampung (Unila) bisa terjadi di kampus lain.
KPK juga minta ada standarisasi yang ditetapkan kampus dan konsisten dijalankan dalam penerimaan mahasiswa baru agar kasus di Universitas Lampung (Unila) tidak terulang.
Menurut Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri saat silahturahmi di kantor Tribun Lampung, Jumat (23/9/2022) lalu, kasus yang terjadi di Unila adalah contoh jika dunia kampus dibisniskan.
Hal itu persoalan sistem yang harus dibenahi jangan terjadi nilai transaksional.
Baca juga: Penjaga Sekolah Pelaku Asusila Murid SD di Pesisir Barat Lampung Menghilang
Baca juga: Pencurian Mobil Pikap di Bandar Lampung Terekam Kamera CCTV Masjid
Jadi ini persoalan semacam sistem birokrasi akhirnya pemilihan rektor (pilrek) seperti bupati dan walikota itu transaksional.
Harusnya dunia kampus secara idealisme tidak memprarkitkan seperti itu.
"Apalagi kemarin forum rektor itu membangun fakta integritas, apalagi KRM (Karomani) ini sebagai ketua ketua forum penguatan karakter bangsa," kata Ali.
Jadi ini merupakan jalur mandiri ini yang dibisniskan.
Terkait mahasiswa yang sudah masuk melalui jalur mandiri dengan proses suap itu semua kebijakan rektor.
Jadi semua itu tergantung kepada Rektor, karena mahasiswa itu posisinya merupakan anak generasi penerus bangsa.
"Semua ini harus dikawal oleh media dan kita punya peta dan alirannya," kata Ali.
Baca juga: Preman Penuh Tatto Lakukan Pornoaksi di Sebuah Sekolah di Lampung Utara
Baca juga: Cemburu Buta, Suami di Pesawaran Lampung Kalap hingga Membuat Istrinya Luka Serius
Ditambah lagi ditemukan di rumah Prof Karomani uang sebesar Rp 2 miliar.
Semua itu menjadi penting harusnya sistemnya diperbaiki atau tata kelolanya.
"Bahwa di kampus idealisme dan moralitasnya hatus tinggi," kata Ali.