Harga Cabai Rawit di Metro Lampung Turun, Kini Rp 30 Ribu per Kg

Tribunlampung.co.id, Metro - Harga cabai rawit di beberapa pasar di Kota Metro pada akhir pekan ini, Minggu (25/9/2022), terpantau turun.

Di Pasar Cendrawasi dan Pasar Kopindo Metro, harga cabai rawit Rp 30 ribu per kg.

Sebelumnya harga cabai rawit di kedua pasar tersebut masih berkisar Rp 50 ribu per kg.

Maksum, seorang pedagang di Pasar Cendrawasih mengatakan, kenaikan harga cabai tidak dapat diprediksi secara pasti.

Perubahan harga, kata dia, kerap berubah cepat. Bahkan dalam satu hari harga cabai bisa mengalami perubahan.

Baca juga: Perampokan Terhadap Mahasiswi Asal Bandar Lampung, Polres Pesawaran Buru Pacar Korban

Baca juga: Polres Pesawaran Tangkap Satu Pelaku Perampokan Mahasiswi Asal Bandar Lampung

"Harga cabai tidak menentu, pagi harga naik, tapi sore turun lagi," kata Maksum.

Menurutnya, penurunan harga cabai saat ini dikarenakan stok yang sedang berlimpah, sementara permintaan menurun.

"Kalau stok berlimpah, biasanya harga turun. Apalagi kalau permintaan juga turun," ucapnya.

Kata Maksum, kenaikan harga BBM bersubsidi saat ini juga turut berdampak pada harga cabai.

Karena, kenaikan harga BBM berimbas pada biaya pengiriman cabai dari luar Lampung.

Apalagi, jelas Maksum, agen cabai di Metro mengambil dari petani yang ada di Jawa Tengah.

"Kenaikan harga BBM pasti berdampak pada harga cabai, biaya pengiriman naik, tentu harga akan naik," ucapnya.

Baca juga: Pendaftar Panwascam di Metro Capai 36 Orang, Terbanyak dari Kecamatan Metro Pusat

Baca juga: Harga Telur Ayam Turun Jadi Rp 24 Ribu per Kg di Metro Lampung

Maksum menambahkan, sejauh ini untuk stok tidak ada kendala. Baik untuk cabai rawit, juga cabai merah.

Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Kota Metro Elmanani mengatakan, fluktuasi harga cabai sangat cepat.

Dijelaskan olehnya, turunnya harga cabai saat ini dipengaruhi beberapa fakto. Seperti kebijakan pemerintah, faktor cuaca, dan faktor minat pembeli.

Belum lagi, lanjutnya, ada divaritas harga ditingkat agen dan juga penjual eceran.

"Harga di agen biasanya lebih murah, tapi perlu membeli dalam jumlah besar."

"Perbedaan harga antara agen dan pengecer cabai terlampau jauh," ujar Elmanani.

Dikatakannya, pihak Dinas Perdagangan akan terus berkoordinasi dengan agen cabai untuk melakukan monitoring.

(Tribunlampung.co.id/Muhammad Humam Giffary)