Aksi Dosen Mahasiswa di Bandar Lampung
Polresta Bandar Lampung Kerahkan 800 Personel Jaga Unjuk Rasa Aptisi
Unjuk Rasa Aptisi berlangsung kodusif dan damai di DPRD Lampung meski dihadiri ribuan peserta.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Sebanyak 800 anggota polisi dikerahkan mengamankan unjuk rasa Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Lampung.
Untuk rasa Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) di DPRD Lampung berlangsung kodusif, massa bisa sampaikan tuntutan salah satunya bubarkan LAM PT dan bubarkan penerimaan mahasiswa baru di universitas negeri.
Massa dari Aptisi sendiri mencapai ribuan namun unjuk rasa berlangsung damai salah satunya berkat pengamanan 800 personel polisi.
Hal tersebut disampaikan oleh Kabag Ops Polresta Bandar Lampung Kompol Oskar Eka Saputra saat ditemui di lokasi unjuk rasa di lingkungan DPRD Lampung, Selasa (27/9/2022).
Adapun aparat kepolisian yang dikerahkan ada sebanyak 800 pada saat aksi unras yang dilakukan oleh para ribuan dosen tersebut.
Baca juga: BPNB Jawa Barat Nyeruit Bareng di Lampung Utara: Mantab Sangat
Baca juga: Pj Bupati Mesuji Lampung Sulpakar Ingatkan Siswa SMKN 1 Tanjung Raya untuk Menjauhi Narkotika
"Kita kerahkan ada 800 orang personel polisi pada aksi Aptisi Lampung hari ini," kata Kompol Oskar
Pihak kepolisian berjaga ketat dalam aksi dosen dan mahasiswa.
Aparat kepolisian yang berjaga ketat dengan menggunakan seragam lengkap.
Dijelaskan oleh Kompol Oskar bahwa penjagaan yang dilakukan oleh polisi ini berjalan dengan lancar.
Tidak ada anarkis dalam unjuk rasa yang dilakukan oleh Aptisi Lampung.
Semua massa aksi menyampaikan tuntutannya dengan damai.
Lalu dalam aksi ini juga langsung juga diterima oleh pihak pimpinan DPRD Provinsi Lampung.
Baca juga: Aptisi Lampung Minta Bubarkan Penerimaan Mahasiswa Jalur Mandiri di Universitas Negeri
Baca juga: Aptisi Lampung Minta Transparansi Kuota Siswa Penerima KIP
Para pendemo duduk bersama di dalam ruang rapat komisi DPRD Provinsi Lampung.
Berdasarkan pengamatan Tribun Lampung bahwa dalam aksi tersebut dipasang kawat berduri disemua pintu masuk lingkungan DPRD Provinsi Lampung.