Tempat Wisata di Lampung

Kuliner di Lampung, Kue Pukis ala Naba di Pasar Gedong Tataan Rasanya Lebih Gurih

Kue tradisional Pukis di Pesawaran, kue pukis alan Naba di Pasar Gedong Tataan menawarkan citarasa yang lebih gurih.

Penulis: Oky Indra Jaya | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya
Kue Pukis ala Naba. Kuliner di Lampung, Kue Pukis ala Naba di Pasar Gedong Tataan rasanya lebih gurih. 

Tribunlampung.co.id, Pesawaran - Kuliner di Lampung, kue tradisional Pukis di Pesawaran, banyak masyarakat yang merindukan jajanan tersebut.

Pukis merupakan jajanan tradisional yang sudah ada sejak zaman dahulu.

Dimana pukis merupakan kue yang terbuat dari tepung terigu, telur, santan dan ragi.

Untuk rasa yakni manis gurih dengan tekstur lembut dan ringan saat dinikmati.

Di Pesawaran ada jajanan pukis yang saat ini tengah ramai didatangi oleh masyarakat seputar Gedong Tataan.

Baca juga: Anggaran Bencana Alam Pesawaran Lampung Defisit tapi Penanganan Tetap Prioritas

Baca juga: Minyak Goreng dan Beras di Pasar Murah dan Bazar UMKM/IKM Pringsewu Diserbu Warga

Naba penjual pukis khas Banyumas ini memang seringkali kewalahan jika banyak pengunjung yang mengantre.

Pasalnya kue pukis ini memang membutuhkan waktu sekitar 5 menit dalam pembuatannya.

"Sedikit menunggu, sebentar" ucapnya sambil tersenyum saat melayani salah satu pembeli.

Ia mengatakan pukis buatannya memiliki perbedaan dibanding pukis yang lain.

Perbedaan itu dimana pukis buatannya menggunakan kelapa yang cukup banyak.

"Supaya lebih gurih rasanya," ungkap Naba.

Memang resep buatannya ini didapat secara langsung dari Banyumas, tempat asal usul kue tersebut.

Ada tiga varian yang ditawarkan yakni cokelat, keju dan kacang.

Ia yang berjualan pukis di Pasar Gedong Tataan ini mengungkapkan bahwa pukisnya laris manis saat ini.

Pasalnya setiap pada setiap paginya ia berjualan, dagangannya tak sampai siang sudah mulai habis.

Dengan harga Rp 5 ribu per kotaknya, dengan isi 5 buah pukis.

Sementara itu Aisyah salah satu pembeli yang menyempatkan diri untuk membeli pukis mengungkapkan kerinduannya terhadap jajanan tersebut.

Sebab jajanan ini sudah mulai jarang ditemui.

Bahkan kalaupun ada di warung, pembuatannya pun sudah tak lagi manual seperti ini.

"Saya inget waktu masih kecil dulu, jajanan saya ini," kata dia.

(Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved