Berita Lampung

1.420 Petugas BPS Bandar Lampung Bakal Dampingi Ketua RT untuk Pendataan Awal Regsosek

BPS Bandar Lampung mulai memberikan pelatihan terhadap 1.420 petugas BPS untuk melakukan pendataan awal Regsosek 2022.

Penulis: joeviter muhammad | Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi
Kepala BPS Bandar Lampung, Akhmad Nasrudin. 1.420 petugas BPS Bandar Lampung bakal dampingi ketua RT untuk pendataan awal regsosek. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung mulai memberikan pelatihan terhadap 1.420 petugas BPS untuk melakukan pendataan awal Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) 2022.

Kepala BPS Bandar Lampung, Akhmad Nasrudin mengatakan petugas berkoordinasi dengan camat dan lurah sebelum turun melakukan pendataan ke warga.

"Sebelum turun, nantinya mereka ada kordinasinya ke camat, lurah masing-masing wilayah," kata Akhmad Nasrudin, Senin (3/10/2022).

Dengan adanya koordinasi tersebut, lanjut Akhmad pada pelaksanaannya petugas akan didampingi oleh ketua RT untuk melakukan pendataan.

Menurutnya, dengan adanya pendampingan dari setiap ketua RT untuk meminimalisir warga yang terlewatkan dalam pendataan.

Baca juga: Pemkab Lampung Selatan Minta ASN Tingkatkan Layanan ke Masyarakat dan Jaga Pancasila

Baca juga: Operasi Zebra Krakatau 2022, Polres Mesuji Akan Kedepankan Kegiatan Edukatif dan Persuasif

Karena hasil pendataan awal Regsosek ini nantinya dijadikan bahan perencanaan dan evaluasi pemerintah.

"Mudah mudahan, dengan mengacu data ini program pemerintah yang dibuat untuk masyarakat jadi lebih tepat sasaran," kata Akhmad.

Dengan catatan, lanjut Akhmad pihaknya menyampaikan pesan penting bagi masyarakat untuk jujur.

Saat dilakukan pendataan masyarakat bisa menjawab pertanyaan dari petugas dengan apa adanya.

"Misal dia gak jujur, ketika ditanya dia bohong akan lain lagi datanya kan," kata Akhmad.

Akhmad menjelaskan, proses pendataan langsung ke masyarakat mulai 14 Oktober - 15 November 2022.

Di sini lah peran ketua RT untuk dapat menunjukkan kepada petugas BPS mana saja warga yang misal masuk kategori miskin.

Masyarakat yang didata nantinya juga akan di foto dan video taging oleh petugas.

"Baru tahun depan ada pengelolaan data. Setelah keluar namanya nanti ada forum konsultasi publik," kata Akhmad.

Forum ini menurutnya yang akan memfinalisasi nama nama yang keluar tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved