Berita Terkini Nasional
Ratapan Sugianto Tunggu Jasad Anak di Lorong Jenazah, Siswa SMP Korban Tragedi Kanjuruhan
"Ya Allah le," ujar Sugianto menatapi foto dalam lembar kertas HVS tersebut. "Ini anak saya bu. Masih SMP bu," ujarnya.
"Saya tahu dari teman-temannya yang ngajak pada Sabtu sore itu. Banyak temannya sekitar 10 orang, datang ke rumah," ungkapnya.
Sebelum akhirnya diketahui jika sang anak menjadi salah satu korban dalam kerusuhan tersebut.
Sugianto mengungkapkan, dirinya terakhir kali berkomunikasi dengan sang anak pada sekitar pukul 18.00 WIB atau dua jam sebelum pertandingan yang dimulai pukul 20.00 WIB.
Ia sempat menelepon nomor ponsel sang anak, namun tak direspons.
Tak lama kemudian, sang anak sempat membalasnya melalui pesan WhatsApp (WA).
Sugianto tak menyangka, pesan WA tersebut, menjadi kalimat terakhir dari sang anak, sebelum tewas.
"Terakhir komunikasi waktu pertandingan, hampir pertandingan. Sempat saya telepon, tapi enggak angkat.
Cuma dia WA 'ada apa pak?' Setelah itu gak ada kontak lagi, sampai pagi tadi jadi mayat," pungkasnya.
Kepala Desa (Kades) Karang Pandan, Ahmad Yunus, mengatakan, pukul 14.25 WIB, mobil jenazah yang mengangkut M Nizamudin, hampir tiba di rumah duka yang berlokasi di Karang Pandan, Rejoso, Pasuruan.
Baca juga: Ayah Rozak Jadi Sorotan, Ungkap Syarat Nikahi Ayu Ting Ting kepada Billy Syahputra
Baca juga: Video Prank KDRT Baim Wong Dihujat, Aktivis Sesalkan Tak Punya Empati
"Ini jenazah sudah dibawa menuju rumah duka, terima kasih," ungkap Yunus saat dikonfirmasi TribunJatim.com.
Pakai Sepatu Baru
Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang saat laga Arema Vs Persebaya meninggalkan duka bagi Bambang Trisila.
Anaknya Rizky Dwi Yulianto (19) menjadi salah satu korban kerusuhan yang menewaskan 125 orang tersebut.
Bambang hanya bisa menerima dengan pedih, anaknya yang saat berangkat menonton masih sehat, tapi pulang dalam keadaan tak bernyawa.
Rizky yang anggota Aremania itu sempat bertukar kaus Arema dengan kakaknya.