Pemilu 2024
Profil Johan Arifin Anggota DPRD Pringsewu Lampung, Dulunya Kernet Angkutan Umum
Johan Arifin anggota Komisi I DPRD Pringsewu pernah jadi kernet dan sopir angkutan umum dan selama itu selalu baca koran hingga tertarik pada politik.
Penulis: Riana Mita Ristanti | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id, Pringsewu - Johan Arifin anggota Komisi I DPRD Pringsewu Lampung dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pernah menjadi kernet angkutan umum.
Johan Arifin mengaku tempat kerjanya dulu di Terminal Pringsewu Lampung dari kernet sampai menjadi sopir angkutan umum.
Selama jadi kernet dan sopir angkutan umum, Johan Arifin rutin baca koran dan tertarik ke politik, lalu gabung Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hingga jadi anggota DPRD Pringsewu Lampung.
Johan Arifin merupakan pria kelahiran Pagelaran, 18 Juli 1970.
Ia menjadi kenek angkutan umum tahun 1989 hingga 1991, lantas 2009 duduk di kursi DPRD Pringsewu.
Baca juga: 40 Pengendara dan 8 Polisi Kena Tilang di Hari Pertama Operasi Zebra Krakatau di Bandar Lampung
Baca juga: Terkait Pencapresan Anies Baswedan, PKS dan Demokrat Lampung Tunggu Instruksi DPP
"Dulu tahun 1989 saya menjadi kernet angkot, tapi dulu bukan angkot yang seperti sekarang, melainkan pakai mobil pikap," kata Arifin saat ditemui Tribun Lampung di ruangannya, Rabu (4/10/2022).
Ia juga mengaku beranjak dari kernet lantas jadi sopir angkutan umum pada 1991 hingga 2002.
Kakek 2 cucu itu menjelaskan, selama menjadi kernet dan sopir angkot, ia sering direndahkan banyak orang.
"Apa lagi kalau ketemu teman, malu. Sampai nyumput-nyumput, takut dikata-katain," ujar alumni SDN 1 Pagelaran ini.
Meski begitu, semangatnya tak pernah surut.
Ia mengaku menekuni pekerjaannya guna menghidupi anak dan istri.
Warga Gumukrejo, Pagelaran, Pringsewu ini mengaku, penghasilannya sebagai kernet angkot dalam sehari sekira Rp 5-10 ribu.
Baca juga: Gerebek Lapo Tuak di Pringsewu, Polisi Sita Ratusan Liter Tuak
Baca juga: Sempat Buron 3 Bulan, DPO Curanmor di Pringsewu Ditangkap di Pesawaran
Pria dua anak ini juga menjelaskan, saat menunggu penumpang, ia selalu membaca koran.
"Saya baca di koran itu kok dunia politik kelihatannya enak sekali ya, saya mulai tertarik saat itu," ujar almuni SMPN 1 Pagelaran itu.
Atas ketertarikannya terhadap dunia politik itu, akhirnya ia masuk ke PPP tahun 2003.