Tragedi Arema di Kanjuruhan

Ada Pihak yang Sengaja Mengunci Pintu Stadion Kanjuruhan dalam Tragedi Arema

Fakta ada pihak yang sengaja mengunci pintu stadion hingga terjadi tragedi Arema di Kanjuruhan diungkap oleh Kompolnas.

SURYA/PURWANTO
Sejumlah suporter berdoa di depan pintu masuk tribun 13 Stadion Kanjuruhan pascakerusuhan yang menelan banyak korban jiwa, di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022). Sejumlah saksi mata mengatakan, pintu tribun ini menjadi saksi bisu banyaknya korban suporter Aremania yang meninggal dunia usai laga sepak bola Liga 1 antara Arema FC kontra Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam. Berikut tiga rekomendasi dari hasil putusan TGIPF Kanjuruhan yaitu penjatuhan sanksi pihak terkait hingga sinkronisasi aturan FIFA dengan UU RI. 

Jenderal bintang dua itu diminta bertanggung jawab akibat insiden tersebut.

Desakan tersebut diutarakan oleh Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto saat dikonfirmasi, Selasa (4/10/2022).

"Sebagai Kapolda, Irjen Nico Afinta adalah penanggung jawab keamanan di wilayah Jawa Timur," kata Bambang Rukminto, Selasa (4/10/2022) sebagaimana dilansir Tribunnews. 

Potret kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022). (TRIBUNJATIM.COM/PURWANTO P)
Bambang Rukminto menuturkan insiden tewasnya 125 orang penonton melibatkan personel aparat kepolisian di bawah jajarannya.

Termasuk, personel dari lintas Polres dan satuan kewilayahan.

"Jadi tidak mungkin Kapolda tidak mengetahui pergerakan anggota dalam event tersebut." 

"125 meninggal sia-sia dan menunjukan Kapolda tidak memiliki sense of crisis dan empati pada begitu banyaknya korban."

"125 nyawa hilang itu bukan sekedar angka statistik tetapi fakta bahwa sistem manajemen pengamanan tidak dilakukan dengan baik," katanya. 

Artikel ini telah tayang di tribunnews.com

(Tribunlampung.co.id)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved