Berita Lampung

Penampilan Istri Gubernur Lampung Pakai Kebaya Motif Kutu Baru saat Hari Batik Nasional 2022

Riana Sari Arinal mengatakan pawai tersebut juga dikuti sejumlah tokoh perempuan yang mendampingi Ibu Negara Iriana.

Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: muhammadazhim
Dok Pemprov Lampung
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Lampung Riana Sari Arinal mengenakan batik kebaya dengan motif kutu baru saat menghadiri Parade Kebaya yang dihadiri Ibu Negara, Iriana Jokowi, Minggu (2/10/2022) di Kota Solo, Jawa Tengah. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Hari Batik Nasional 2022, tampak lebih segar mulai dengan mulai digelarnya beragam event setelah pandemi Covid-19 mereda.

Minggu (2/10/2022) kemarin misalnya, di Kota Solo, Jawa Tengah hadir Parade Kebaya yang dihadiri Ibu Negara, Iriana Jokowi.

Kegiatan yang bertajuk "Berkebaya Bersama Ibu Negara" tersebut rupanya juga diikuti oleh Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Lampung Riana Sari Arinal, yang merupakan istri dari gubernur Lampung periode saat ini.

Dari keterangan yang Tribun himpun hingga Rabu (5/10/2022) hari ini,  Riana Sari Arinal tampil mengenakan batik kebaya dengan motif kutu baru.

Motif tersebut kemudian dipadukan dengan rok lilit kain wiron.

Gaya kebaya modern nan tegas itu membuatnya tampil elegan dan memancarkan pesona kecantikan dari dalam. 

Berapa sentuhan motif khas dengan warna yang mencolok membuat kebaya menjadi busana klasik yang modern.

Riana Sari Arinal mengatakan pawai tersebut juga dikuti sejumlah tokoh perempuan yang mendampingi Ibu Negara Iriana.

"Di antaranya istri Wakil Presiden Wury Maruf Amin, Ketua DPR RI Puan Maharani, ibu-ibu anggota Organisasi Aksi Solidaritas Kabinet Kerja (Oase) Kabinet Kerja Indonesia Maju, seluruh istri Gubernur se-Indonesia dan sejumlah tokoh perempuan," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Tribun.

Selain itu, sebanyak 35 perempuan mandiri juga terpilih untuk memeriahkan gelaran itu.

Adapun 35 perempuan berkebaya tersebut dicari dan dipilih secara khusus dari berbagai profesi. 

"Seperti profesi penjual jamu gendong, pesinden ngamen, pedagang pasar, dan profesi lainnya," kata dia.

Dalam kesempatan itu, masih dijelaskan Riana Sari, seluruh perempuan berkebaya pilihan tersebut diberikan penghargaan karena mendedikasikan hidupnya dengan mengenakan kebaya dalam bekerja.

Dijelaskan juga, kebaya kutu baru, yang menjadi kebaya yang digunakan Riana Sari Arinal tersebut, menjadi salah satu dari tiga jenis kebaya tradisional yang diusulkan kepada UNESCO.

Pengusulan itu kemudian diharap agar segera ditetapkannya kebaya sebagai busana khas Indonesia.

Tepatnya adalah sebagai warisan budaya tak benda asli Indonesia.

"Ada banyak motif kebaya di Indonesia, tapi ada tiga motif kebaya yang kita daftarkan, yakni Kebaya kutu baru, kebaya Kartini dan kebaya krancang," ucap dia.

Untuk informasi, Warisan Budaya Takbenda berdasarkan UNESCO Convention For The Safeguarding Of The Intangible Cultural Heritage 2003 adalah berbagai praktik, representasi, ekspresi, pengetahuan, keterampilan serta instrumen, obyek, artefak dan ruang-ruang budaya terkait dengannya- bahwa masyarakat, kelompok dan, dalam beberapa kasus, perorangan merupakan bagian dari warisan budaya tersebut.

Sampai saat ini yang telah masuk dalam List of Intangible Cultural Heritage UNESCO dalam Warisan Budaya Takbenda Indonesia yaitu:

Wayang Indonesia pada tahun 2003 sebagai a masterpiece of the oral and intangible heritage of humanity dan pada tahun 2008 masuk dalam kategori sebagai Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity.

Keris Indonesia pada tahun 2005 sebagai a masterpiece of the oral and intangible heritage of humanity dan pada tahun 2008 masuk dalam kategori sebagai Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity.

Batik Indonesia pada tahun 2009 masuk dalam kategori sebagai Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity dan Education and training in Indonesian Batik intangible cultural heritage for elementary, junior, senior, vocational school and polytechnic students, in collaboration with the Batik Museum in Pekalongan dimasukan dalam kategori sebagai Best Safeguarding Practices.

Angklung Indonesia pada tahun 2010 masuk dalam kategori sebagai Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity.

Tari Saman pada tahun 2011 masuk dalam kategori sebagai List of Intangible Cultural Heritage in Need of Urgent Safeguard.

Noken,  atau tas multifungsi yang dibuat dengan cara dirajut atau dianyam, kerajinan tangan masyarakat Papua pada tahun 2012 masuk dalam kategori sebagai List of Intangible Cultural Heritage in Need of Urgent Safeguard

Tiga Genre Tari Tradisional di Bali pada tahun 2015 masuk dalam kategori sebagai Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity.

(Tribunlampung.co.id / V Soma Ferrer)
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved