Berita Lampung

OJK Lampung Dorong Industri Keuangan Beri Layanan yang Mudah Dijangkau dan Melek Digital

Otoritas Jasa Keuangan alias OJK Lampung terus bersinergi dengan berbagai pihak yang ada di industri jasa keuangan.

Tribunlampung.co.id / Sulis Setia Markhamah
OJK Lampung menggandeng industri jasa keuangan memaparkan terkait upaya memaksimalkan keuangan inklusif pada BIK 2022, di kantor OJK Lampung, Kamis (6/10/2022). 

"Kami juga ada program akad masal dan menargetkan akad masal KPR sampai 100 unit di 28 Oktober 2022," tandas dia.

Untuk di fintech peer to peer (P2P) lending Lahan Sikam sendiri, memperlihatkan pertumbuhan layanan keuangan secara online yang cukup signifikan dari waktu ke waktu. Ini secara tidak langsung memperlihatkan masyarakat yang kian melek digital termasuk dalam memanfaatkan layanan pinjaman online yang legal.

Direktur yang juga Co- Founder Lahan Sikam Ade Sumaryadi mengatakan, pinjaman online yang disalurkan melalui Lahan Sikam di Lampung bahkan mencatatkan pembukuan fantastis mencapai Rp 168,5 miliar hingga Agustus 2022.

Diakuinya, sebagai perusahaan rintisan yang bergerak di bidang jasa keuangan berbasis teknologi, pihaknya telah memiliki ribuan peminjam (borrower) aktif.

"Sebanyak 3.706 peminjam aktif dikelola di Lahan Sikam dengan 8.096 akun pinjaman yang sudah terdanai (jumlah transaksi) hingga 12 Agustus 2022," beber dia.

Dari angka tersebut, sebanyak 97,17 persen borrower tertib melakukan pembayaran. Tentu persentase tersebut secara tidak langsung memperlihatkan betapa tingginya kesadaran masyarakat dalam memenuhi kewajibannya pasca peminjaman dana.

Sementara untuk borrower bermasalah, diakuinya akibat dari beberapa sektor ekonomi yang masih terdampak pandemi sehingga pemulihannya berjalan agak lambat.

"Di fintech P2P lending yang fokus penyaluran produktif memang penyelesaian borrower bermasalah tidak secepat dibanding fintech p2p lending yang fokus di pembiayaan multiguna," paparnya.

Secara spesifik, portofolio Lahan Sikam hampir semua bermain di pembiayaan produktif. Yakni calon peminjam atau borrower adalah wirausaha atau pelaku usaha. Baik itu pemilik warung, CV, PT, atau usaha dagang (UD).

"Di website kami akan ada penjelasan projectnya apa, kebutuhan pendanaannya berapa, bagi hasilnya berapa dan lokasi usahanya dimana, dan lainnya," ujar Ade.

Proses peminjaman hingga dana diterima borrower juga terbilang cepat maksimal hanya 3 hari.

Dalam hal ini, kehadiran Lahan Sikam tentu turut memberi andil positif terhadap keuangan yang inklusif di Bumi Ruwa Jurai. Dengan menyediakan akses keuangan secara online bebas ribet tak berbatas ruang dan waktu, serta aman karena dijamin OJK.

(Tribunlampung.co.id/ Sulis Setia Markhamah)

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved