Sekeluarga di Way Kanan Dibunuh
Kasus Pembunuhan 5 Orang di Way Kanan, Psikolog: Ketimpangan Sosial Terkadang Jadi Pemicu
Kasus pembunuhan 5 orang di Way Kanan, berikut tanggapan psikolog Octa Reni Setiawati.
Penulis: joeviter muhammad | Editor: Dedi Sutomo
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung – Kasus pembunuhan 5 orang sekeluarga di Way Kanan menjadi sorotan banyak pihak.
Pasalnya, kasus pembunuhan di Way Kanan tersebut dilakukan oleh 2 pelaku pembunuhan EW (38) dan DW (17) masih memiliki hubungan keluarga dengan 5 korban.
Terlebih pada kasus pembunuhan tersebut, ayah dan anak yang menjadi pelaku tega mengubur 4 jasad korban di dalam septic tank. Sedangkan 1 korban dikubur di kebun singkong.
Aparat kepolisian mengungkap, motif pembunuhan tersebut karena sering ribut antara pelaku dan korban perihal harta warisan.
Menanggapi kasus pembunuhan 5 orang sekeluarga di Way Kanan ini, psikolog Octa Reni Setiawati menjelaskan, ketimpangan sosial terkadang memicu orang berani berbuat nekat.
Baca juga: BPBD Pesisir Barat Lampung Ingatkan Pengendara Waspada Saat Lintasi Jalan Antar Kabupaten
Baca juga: Jembatan Ambrol, 50 Kepala Keluarga di Tanjung Bintang Lampung Selatan Terisolir
Menurutnya, dilihat dari latarbelakang rebutan warisan besar kemungkinan pelaku memiliki rasa kecemburuan sosial terhadap korban.
"Bisa juga karena konflik internal yang tidak terselesaikan, sehingga pelaku berpikiran untuk menghilangkan nyawa korban nya," kata Octa, Jumat (7/10/2022).
Octa mengatakan, pembunuhan yang dilakukan seorang pelaku kriminal merupakan salah satu bentuk agresifitas.
Membunuh menjadi mekanisme seseorang menghilangkan nyawa dengan tujuan tujuan tertentu.
"Dari kasus ini kita bisa lihat adanya dorongan pemenuhan faktor ekonomi. Ingin menguasai barang atau harta, sampai sampai korban dibunuh," ujar Octa.
Octa menilai perbuatan yang dilakukan pelaku bisa jadi pengaruh lingkungan sekitar.
Dimana dalam keseharian nya, pelaku ini terbiasa hidup di lingkungan yang keras sehingga kurang memiliki empati terhadap sekitar nya.
Baca juga: Cerita Kepala Kampung Marga Jaya Bongkar Pembunuhan Sadis Sekeluarga di Way Kanan
Baca juga: Jenazah Korban Pembunuhan Sekeluarga di Way Kanan Autopsi, 2 Tersangka Rekonstruksi
Sifat buruk seperti ini juga berpengaruh, meskipun korban diketahui masih ada hubungan keluarga dengan pelaku.
"Kemudian ada karakteristik tersendiri dari si pelaku ini, bisa saja dia memang tidak punya rasa empati besar terhadap orang lain," ucap Octa.
Dengan banyak nya korban berjumlah 5 orang, Octa menyebut ini merupakan PR bagi aparat kepolisian untuk mengetahui lebih dalam soal psikologis pelaku.
