Berita Lampung

Pemuda Lampung Selatan Gelar Aksi Seribu Lilin Korban Kanjuruhan Malang di Tugu Adipura

"Ini merupakan suatu momentum untuk kita sama-sama bangkit dan berjuang bersama korban dan keluarga korban tragedi di Stadion Kanjuruhan untuk

Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Indra Simanjuntak
Tribunlampung.co.id/Dominius Desmantri Barus
Aliansi Himpunan Mahasiswa Lampung Selatan dan suporter bola dari beberapa klub aksi solidaritas korban Kanjuruhan Malang, Kamis (6/9/2022) malam. 

"Dalam kegiatan apapun itu pihak pengamanan harus memegang teguh bahwa keselamatan nyawa manusia itu yg terpenting," ujarnya.

"Dan juga atas tragedi ini menjadi catatan buruk Indonesia terutama di dunia sepakbola," ucapnya

Salah seorang Aremani Lampung Selatan Sarah sebagai arek Malang mengaku kecewa dengan tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang

Karena menurutnya, sepak bola seharusnya menjadi tontonan yang menghibur, bukan sebaliknya menjadi tragedi dengan jatuhnya banyak korban jiwa.

"Aksi 1.000 lilin untuk mengenang para korban di Stadion Kanjuruhan, Malang. Aksi itu juga menunjukkan kekompakan serta kebersamaan antar suporter bola mania di Lampung Selatan, ada dari The Viking, Aremania, Bonek, The Mazch Man, The Jakmania dan lainnya," ujarnya.

"Kebersamaan yang kami tunjukan sebagai bola mania Lampung Selatan menggambarkan harapan agar sepak bola Tanah Air lebih baik ke depannya," ujarnya.

Baca juga: 80 Pelajar Lampung Selatan Workshop Penyutradaraan Film Dekranasda

Baca juga: Miris, Keluarga Korban Tewas Tragedi Arema di Kanjuruhan Dipungli Rp 2,5 Juta

"Semua pihak diharapkan belajar dari tragedi Kanjuruhan, sehingga tak ada lagi korban jiwa nantinya," tandasnya.

Acara solidaritas untuk korban Kanjuruhan Malang di Tugu Adipura Kota Kalianda tersebut berakhir sekitar pukul 22.00 WIB.

Puluhan pemuda dan pelajar yang tergabung dalam Aliansi Himpunan Mahasiswa Lampung Selatan meningalkan titik kumpul dengan bersih dan tertib dengan pengawalan dari Unit Lal Lintas Polres Lampung Selatan.

Diketahui, sebelumnya telah terjadi tragedi memilukan, dimana insiden itu para suporter saling injak-injakan dan berdesakan menuju pintu keluar untuk menyelamatkan diri.

Karen pihak pengamanan menembakkan gas air mata kearah tribun penonton dan juga pintu keluar stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada 1 Oktober 2022

Sekarang hanya menyisakan luka dan trauma bagi korban dan keluarga korban dimana ada sekitar 130 korban meninggal, 180 korban luka-luka akbat tragedi di stadion Kanjuruhan,Kabupaten Malang tersebut.

(Tribunlampung.co.id/ Dominius Desmantri Barus)

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved