Berita Lampung

Pesawaran Tak Miliki Desa Tertinggal Lagi, Sudah Berkembang dan Maju

Kepala Dinas PMD Pesawaran Zuriadi mengatakan, desa di wilayah Kabupaten Pesawaran kini sudah berstatus berkembang dan desa maju.

Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya
Kepala Dinas PMD Kabupaten Pesawaran Zuriadi mengatakan di tahun 2022 ini status desa tertinggal sudah tidak ada lagi di Bumi Andan Jejama. 

Tribunlampung.co.id, Pesawaran- Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Pesawaran menyebutkan bila di Bumi Andan Jejama nihil status desa tertinggal.

PMD Kabupaten Pesawaran telah mendata, bahwa di tahun 2022 ini status desa tertinggal sudah tidak ada lagi.

Kepala Dinas PMD Pesawaran Zuriadi mengatakan, desa di wilayah Kabupaten Pesawaran kini sudah berstatus berkembang dan desa maju.

Zuriadi mengatakan atas kenaikan status menjadi desa berkembang sehingga desa tertinggal tidak ada lagi.

Dia menceritakan terkait bagaimana status desa di Kabupaten Pesawaran mengalami peningkatan.

Baca juga: Dinas Kesehatan Ungkap Kasus Covid-19 di Pesawaran Turun Signifikan

Baca juga: Kecelakaan Renggut 14 Nyawa di Pesawaran, Kasat Lantas Ingatkan Tertib Berkendara

Baik dari status desa tertinggal, desa berkembang, dan desa maju.

Tercatat pada tahun 2021 desa berkembang di Kabupaten Pesawaran berjumlah 123 desa.

"Kini di tahun 2022 status desa berkembang menjadi 122 desa" ucapnya.

Kemudian desa tertinggal di tahun 2021 lalu berjumlah 1 desa, dan hingga 2022 sudah tidak ada lagi desa yang tertinggal.

Lanjut Zuriadi, di tahun 2021 ada 7 desa mandiri, di tahun 2022 meningkat jadi 10 desa mandiri.

Saat ini desa maju di Kabupaten Pesawaran bertambah menjadi 31 desa di 2022. Sebelumnya, tahun 2021 hanya ada 13 desa maju.

Desa majut tersebut terbanyak di Kecamatan Gedong Tataan berjumlah 12 desa.

Baca juga: Kuliner di Lampung, Segarnya Es Cincau Bang Pendi Pesawaran

Baca juga: Angin Puting Beliung Hancurkan Rumah Warga di Padang Cermin Pesawaran, Kerugian Puluhan Juta  

Indeks Desa Membangun (IDM) telah diatur dalam Permendes Nomor 2 Tahun 2016, dengan indikator-indikator.

Indikator yang pertama diukur adalah indeks ketahanan sosial, yang memiliki beberapa dimensi.

Diantaranya adalah pelayanan kesehatan, keberdayaan masyarakat untuk kesehatan, jaminan kesehatan, dan indeks dimensi pendidikan yang terangkum dalam akses pendidikan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved