Sekeluarga di Way Kanan Dibunuh

Satu Orang Selamat dari Pembunuhan Sadis Sekeluarga di Way Kanan Lampung

Satu orang yang selamat dari pembunuhan sekeluarga di Way Kanan ini merupakan anak usia SMP. Saat kejadian pembunuhan anak ini tidak di tempat.

Penulis: anung bayuardi | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
dok.Polres Way Kanan
Kapolres Way Kanan AKBP Teddy Rachesna menggelar ekpose hasil ungkap kasus pembunuhan sekeluarga di Way Kanan, Kamis (6/10/2022). Terungkap satu orang selamat dari pembunuhan sadis sekeluarga di Way kanan. 

Tribunlampung.co.id, Way Kanan - Satu orang selamat dari pembunuhan sekeluarga di Way Kanan Lampung.

Satu orang yang selamat dari pembunuhan sekeluarga di Way Kanan ini merupakan anak usia SMP, merupakan putri dari almarhum Zainudin (78) dan Siti Romlah (45) bernama Siti Fatonah.

Awalnya tidak ada yang menyangka bakal ada yang selamat dari pembunuhan sekeluarga di Way Kanan tersebut.

Ternyata Siti Fatonah, anak dari Zainudin dan Siti Romlah selama ini tidak tinggal bersama keluarganya.

Melainkan sedang menempuh pendidikan di Bandar Lampung.

Baca juga: Pembunuh Sekeluarga di Way Kanan Berfoya-foya Pakai Harta Benda Korban

Baca juga: Kecurigaan Guru Bongkar Kelakuan Ayah Tiri Rudapaksa Siswi SMP di Mesuji

Pasangan suami isteri Zainudin dan Siti Romlah yang dibunuh oleh Ew (38) dan DW (17) masih menyisakan seorang anak yang masih sekolah. 

“Anaknya bernama Siti Fatonah,” kata M. Yani, kepala Kampung Marga Jaya, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Minggu 9 Oktober 2022.

Anaknya selama ini bersekolah di Bandar Lampung, kelas II SMP.

Ia menyebut, pihak pamong Desa, yang menjemput anak korban bernama Siti Fatonah.

Di dalam perjalanan, Sabtu (8/10/2022) malam, Siti Fatonah belum mengetahui jika kedua orangtuanya sudah tiada.

Sesampainya di rumah, M.Yani  bersama dengan warga lainnya serta kerabat dari almarhum memberitahukan secara perlahan.

“Siti Fatonah awalnya syok, tapi sekarang sudah membaik secara perlahan,” katanya.

Baca juga: Satu Pembunuh Sekeluarga di Way Kanan Tertangkap di Lampung Selatan

Baca juga: Breaking News Terungkap Pembunuh Satu Keluarga di Way Kanan, Ayah dan Anak Kandung

Sementara ini, Siti Fatonah akan tinggal dengan bibinya, Sri Wahyuni (42) di Tanjung Jabung Barat, Jambi. 

“Kami akan buatkan surat keterangan pindahnya ke Jambi. Disana Siti Fatonah akan melanjutkan pendidikannya serta kehidupannya,” kata M Yani.

Sementara itu, adik korban Zainudin yang bernama Zainuri  menginginkan kedua pelaku pembunuh dihukum mati. 

“Kepada aparat penegak hukum untuk menjatuhkan hukuman mati kepada Erwin dan Bapaknya,” katanya.

Diketahui pembunuhan lima orang sekeluarga di Way Kanan Lampung turut menghilangkan nyawa seorang anak usia enam tahun.

Anak usia enam tahun bernama Zahra turut dihabisi pelaku pembunuhan sekeluarga di Way Kanan.

Alasan dua pelaku pembunuhan sekeluarga di Way Kanan hingga tega menghilangkan nyawa anak usia enam tahun semata-mata karena warisan.

Pelaku yang masih mempunyai hubungan keluarga dengan para korbannya ingin menguasai harta benda.

Lima jenazah itu terdiri dari tiga laki-laki  dan 2 perempuan.

Masing-masing almarhum pasangan suami istri Zainudin (78) dan Siti Romlah (45), Juwanda (26), Wawan Wahyudin (55), serta Zahra (6).

Siti Romlah diketahui adalah ibu kandung Juwanda.

Sementara Zainudin adalah ayah tiri Juwanda.

Adapun Wawan Wahyudin adalah kakak tiri Juwanda, sedangkan Zahra (6) keponakan tiri Juwanda.

Jenazah Juwanda lah yang pertama kali ditemukan polisi terkubur di kebun di Kampung Marga Jaya, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan.

Baru kemudian ditemukan empat jenazah lainnya di dalam saptic tank.

Kondisi kelima jenazah hanya tersisa tulang.

Peran Kepala Kampung

Terungkapnya kasus pembunuhan sadis sekeluarga di Way Kanan berawal dari peran serta Kepala Kampung Marga Jaya yang merasa kehilangan warganya.

Kepala Kampung Marga Jaya Muhammad Yani secara eksklusif memaparkan awal mula terungkapnya kasus pembunuhan sadis sekeluarga di Way Kanan kepada Tribunlampung.co.id.

Muhammad Yani mengatakan, bahwa dirinya yang melaporkan tentang kejadian kasus pembunuhan sadis sekeluarga di Way Kanan kepada Polsek Negara Batin.

"Itu 24 Juli 2022 di Polsek Negara Batin ada warga yang hilang," kata M Yani saat ditemui dikediamannya di Marga Jaya Negara Batin Way Kanan, Jumat (7/10/2022)

Laporan diterima dan para saksi kemudian dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.

Laporan 24 Juli 2022 buntut dari laporan warga pada  27 Februari 2022 kepada dirinya.

Kala itu, salah satu wargnya, korban Juwanda, dikabarkan menghilang.

"Itu kawan akrabnya melaporkan kepada sekretaris kampung dan dari situ mencari tahu kemana keberadaannya," bebernya.

Pada bulan Maret 2022 sejumlah upaya telah coba dilakukan untuk mencari tahu keberadaan Juwanda.

"Saya panggil beberapa masyarakat dengan kawan akrabnya dan mengatakan terakhir berhubungan pada malam 27 Februari 2022," kata Yani.

Yani menjelaskan, rekan Juwanda yang melapor, menyampaikan kepadanya jika ada kabar sejumlah uang Rp 20 juta disebut dilarikan korban dari salah satu tersangka (Erwin).

"Saya cari tahu kabar itu benar atau tidak,"

"Nah, satu bulan kemudian saya panggil Erwin,"

"Itu pada April 2022," bebernya.

Kepada Yani, Erwin mengatakan jika bapak dan ibu (korban) sedang di gunung.

Sementara korban Juanda disebut telah merantau dan melarikan diri uang Erwin sebanyak 20 juta.

"Juanda itu sudah enak dan sudah menikah dengan janda di Riau," ujarnya.

Lalu Yani meminta kepada Erwin nomor Juanda atau saudara yang ada di Riau.

"Erwin ini memberitahukan kalau yang punya nomor tersebut Wahyu,"

"Saya berikan waktu 3 x 24 jam untuk memberi tahu nomor telepon telpon Juwanda,"

"Saya terus menyelidiki serta menggali informasi lainnya dan dan saya pastikan kalau Juwanda ini puncaknya dibunuh," kata Yani.

Yani menilai, ada yang tidak beres dengan Zainuddin, Siti Romlah, Wawan, Juwanda dan anaknya Zahra yang belakangan telah diketahui dibunuh pelaku.

Atas dasar kecurigaan tersebut, dirinya lalu melaporkan ke Polsek Negara Batin sejak Juli 2022.

Hingga akhirnya pada Agustus 2022 kasus pembunuhan sadis sekeluarga di Way Kanan tersebut mulai menemukan titik terang.

"Jadi ada  pakaian orangtuanya yang dibilang ke gunung itu, satu karung di belakang rumah,"

"Nah, pakaian itu masih layak untuk pesta, tapi anehnya dibuang," cerita Yani.

Kecurigaan Yani pun makin bertambah hingga akhirnya memanggil kembali Erwin pada 4 Oktober 2022, sekitar pukul 21.00 Wib.

"Saya panggil Erwin dan suruh sekdes susul Wahyu, anak Erwin," bebernya.

Kedunya, Erwin dan Wahyu, akhirnya mengaku telah membunuh Zainuddin, Siti Romlah, Wawan, Juwanda dan anaknya Zahra.

Rekonstruski

Polres Way Kanan gelar reka ulang atau rekonstruksi pembunuhan sekeluarga di Kampung Marga Jaya, Negara Batin, Way Kanan, Jumat 7 Oktober 2022.

Kasatreskrim Polres Way Kanan AKP Andre Try Putra mengatakan, rekonstruksi adegan pembunuhan sekeluarga dipimpin langsung Kapolres Way Kanan, AKBP Teddy Rachesna.

"Saat ini sedang berlangsung rekonstruksi,” kata Kasatreskrim Polres Way Kanan.

Kapolres Way Kanan AKBP Teddy Rachesna sebelumnya menjelaskan, dalam rekonstruksi pihaknya akan melakukan pengawalan terhadap dua tersangka.

"Kami akan menjaga ketat untuk keamanan bersama," ujarnya.

Polres Way Kanan mengimbau warga tidak tersulut emosi ketika menyaksikan rekonstruksi.

Diketahui, kasus pembunuhan sekeluarga di Way Kanan tersebut menghebohkan warga Lampung.

Pembunuhan sekeluarga di Way Kanan diduga dilatari pelaku dan korban yang bertengkar soal warisan.

Kasus pembunuhan sekeluarga di Way Kanan itu mencuat setelah adanya laporan orang hilang.

(Tribunlampung.co.id/Anung Bayuardi)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved