Berita Lampung

110 Bencana Alam Terjadi di Lampung Barat Selama 2022, Didominasi Tanah Longsor

Tercatat sudah ada 44 tanah longsor dari total 110 bencana alam yang terjadi di Lampung Barat selama tahun 2022 ini.

Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
Dok BPBD Lampung Barat
Ilustrasi tanah longsor mengakibatkan sejumlah rumah warga dan musala di Pemangku Bandar Teladan dan Pemangku Sidorejo, Pekon Bandar Agung, Kecamatan Bandar Negeri Suoh, Lampung Barat mengalami kerusakan. Tanah longsor menjadi bencana alam yang mendominasi di Lampung Barat. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Barat - Sebanyak 110 bencana alam terjadi di Lampung Barat terhitung dari Januari hingga September 2022, Selasa (11/10/2022).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Barat Padang Priyo Utomo mengatakan, dari 110 bencana alam yang terjadi di Lampung Barat tersebut, tanah longsor merupakan bencana yang paling banyak terjadi.

Tercatat sudah ada 44 tanah longsor dari total 110 bencana alam yang terjadi di Lampung Barat selama tahun 2022 ini.

Padang Priyo Utomo mengatakan banyaknya bencana tanah longsor ini karena wilayah Lampung Barat merupakan wilayah yang didominasi oleh tebing, jurang dan perbukitan.

Selain itu instensitas terjadinya hujan di Lampung Barat sangat tinggi. Biasanya hujan yang turun durasinya lama.

“Sering terjadinya longsor dikarenakan wilayah kita didominasi oleh tebing, perbukitan, dan juga jurang-jurang,” kata Padang.

Baca juga: BPBD Minta Waspadai 11 Titik Rawan Longsor di Lampung Barat saat Musim Hujan

Baca juga: Polres Lampung Barat Imbau Masyarakat Pastikan Informasi saat Transaksi Online

Padang mengatakan, 110 bencana alam yang terdata di Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalop) BPBD Lampung Barat sepanjang tahun 2022 ini antara lain tanah longsor 44, banjir 32, angin puting beliung 7.

Selanjutnya pohon tumbang 12, konflik Gajah 7, kebakaran rumah 5, orang tenggelam 2, dan satu penemuan jasad bayi.

Sebanyak 2.499 masyarakat yang terdampak atas terjadinya bencana alam baik itu tanah longsor, banjir, angin puting beliung, pohon tumbang, konflik gajah, kebakaran rumah dan lainnya.

Bencana itu mengakibatkan 3 korban meninggal dunia.

Pertama warga yang meninggal akibat tanah longsor yang terjadi di pemangku Marga Saluyu Pekon (Desa) Puralaksana, Kecamatan Way Tenong pada Januari 2022.

Kemudian korban tenggelam di Pekon Sukabanjar Lumbok Seminung pada Juli 2022.

Terakhir penemuan jasad bayi di aliran sungai Way Besai, Pemangku Ujung Jaya Pekon Pura Mekar, Kecamatan Gedung Surian pada Juli 2022.

Total kerugian atas terjadinya bencana alam di Lampung Barat diketahui mencapai Rp 2,9 miliar.

Rinciannya ialah akibat tanah longsor sebesar Rp 752.840.000, banjir Rp 50 juta, kebakaran rumah Rp 2.087.000.000, angin puting beliung Rp 24.000.000 dan kerugian lainnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved