Berita Lampung
Diskes Pesisir Barat Minta Waspada DBD, Renggut Nyawa Bocah Usia 3 Tahun
Akibat penyakit DBD seorang bocah berumur tiga tahun Pesisir Barat meninggal dunia setelah dirujuk ke rumah sakit di Pringsewu berapa waktu lalu.
Tribunlampung.co.id, Pesisir Barat- Dinas Kesehatan Pesisir Barat Lampung mencatat adanya 76 Kasus DBD (demam berdarah dengue) hingga Oktober 2022.
Kepala Dinas Kesehatan Pesisir Barat Zadmiko didampingi Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Lisma Yunita mengatakan, tujuh Kasus DBD diantaranya terjadi pada 1-8 Oktober.
"Dari tujuh orang DBD tersebut ada satu orang yang masih dirawat di Puskesmas Bengkunat," jelas Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Pesisir Barat Lisma Yunita, Selasa (11/10/2022).
“Kemudian dua orang lainya di rawat di Rumah Sakit Alimudin Umar Lampung Barat, sementara satu orang lagi kini masih dirawat di Rumah Sakit Abdul Moeloek Bandar Lampung,” sambungnya.
Akibat penyakit DBD tersebut seorang bocah berumur tiga tahun meninggal dunia setelah dirujuk ke rumah sakit di Pringsewu berapa waktu yang lalu.
Lisma melanjutkan, pihaknya bersama masyarakat telah melakukan kegiatan fogging untuk membasmi nyamuk yang menjadi penyebab penyakit DBD. Kemudian pembagian bubuk abate dan lainnya.
Baca juga: SPBU Menyancang di Pesisir Barat Diminta Tak Sembarang Beri Nelayan Jatah BBM Subsidi
Baca juga: BPBD Pesisir Barat Lampung Ingatkan Pengendara Waspada Saat Lintasi Jalan Antar Kabupaten
" Pihak Puskesmas sudah lakukan fogging ke rumah warga positif DBD dan sekitar pemukiman," katanya.
"Kita juga sudah melakukan penaburan bubuk abate di sumber air sumur dan air tergenang," sambungnya.
Selain itu Dinkes Pesisir Barat juga mensosialisasikan cara pemberantasan sarang jentik nyamuk dengan melakukan 3M Plus.
Yakni dengan menguras/membersihkan tempat penampungan air, dan menutup rapat tempat penampungan air.
Kemudian, memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk.
Lalu menaburkan bubuk abate pada tempat penampungan air.
Untuk mengantisipasi terhadap timbulnya penyakit DBD, Malaria, Diare dan sebagainya.
Lisma menghimbau agar masyarakat aktif memperhatikan kebersihan lingkungan, mengatasi genangan air.
"Kita menghimbau agar masyarakat memperhatikan kebersihan lingkungan dan mengatasi genangan air terlebih saat ini masih memasuki musim penghujan," ungkapnya.
Lisma menjelaskan, kasus DBD di Pesisir Barat pada Januari ada enam kasus, sedangkan Februari tidak ada kasus.
Kemudian, pada Maret mengalami peningkatan sebanyak delapan kasus, dan April serta Mei masing-masing terdapat lima kasus.
Selanjutnya, pada Juni terdapat delapan kasus, dan Juli meningkat menjadi 17 kasus DBD, serta Agustus ada delapan kasus.
Sementara itu, pada September kasus DBD kembali mengalami peningkatan yakni sebanyak 12 kasus.
Untuk itu dirinya mengimbau kepada masyarakat jika memiliki gejala sakit untuk segera berobat ke pasilitas kesehatan terdekat.
Baca juga: Kadis Kesehatan dan Sekretaris Dinas PUPR Pesisir Barat Jadi Saksi Korupsi Jembatan Way Batu
" Jangan sampai ditunda atau menunggu kondisi sakitnya sudah berat baru berobat, hal itu untuk kebaikan kita sendiri” pungkasnya.
(Tribunlampung.co.id/ Saidal Arif)