Berita Lampung
BPBD Mesuji Lampung Gandeng Itera Susun Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana
BPBD Mesuji Lampung gandeng Institut Teknologi Sumatera (Itera) untuk susun Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana (RPB).
Penulis: M Rangga Yusuf | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Mesuji - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mesuji menggandeng Institut Teknologi Sumatera (Itera) untuk susun Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana (RPB).
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala pelaksana BPBD Kabupaten Mesuji, Sunardi Nyerupa, Sabtu (15/10/2022).
"RPB tersebut sangat berguna sebagai landasan dan strategi yang kuat dalam pengambilan keputusan penanggulangan bencana," ujarnya.
Sunardi mengatakan bahwa sebelumnya pihaknya bersama Itera sendiri telah melakukan survei.
Terkait Kajian Resiko Bencana (KRB) ke desa yang tersebar di tujuh Kecamatan yang ada di Kabupaten Mesuji.
"Survei tersebut dilakukan sekitar 2 bulan yang lalu bersama Itera ke desa di tujuh kecamatan," tambahnya.
Baca juga: Harga Daging Sapi di Pesawaran Stabil Rp 140 Ribu per Kilo, Stok Aman
Baca juga: Bulan Ini Hewan Ternak Lampung Selatan Wajib Pasang Anting dan Vaksin PMK
Bahkan, Sunardi mengaku belum lama ini pihaknya juga melakukan rapat ekspos laporan pendahuluan penyusunan dokumen RPB.
Yang bertempat di Balai Desa Sidomulyo, Kecamatan Mesuji.
"Kemudian Insya Allah dalam waktu dekat kita akan turun lagi ke desa-desa untuk melakukan survei rencana penanggulangan bencana,"
"Sebagaimana kita ketahui klasifikasi bencana itu sendiri disebabkan oleh faktor alam dan non-alam," sambungnya.
Ditambahkannya, untuk wilayah desa yang disurvei dalam penyusunan RPB itu adalah wilayah yang berpotensi saja.
Adapun ciri-ciri desa yang berpotensi bakal survei yakni wilayah yang terkena bencana minimal satu kali kejadian selama 5 tahun terakhir.
"Jadi kita survei di semua kecamatan, tetapi tidak semua desa, ada yang 1 kecamatan hanya 3 desa," ucapnya.
Bahkan ada juga kecamatan yang sampai 8 Desa yang kedapatan untuk disurvei.
Itu semuanya, terus Sunardi tergantung dengan data selam 5 tahun terakhir ini pernah mengalami bencana atau tidak.
"Contohnya bencana banjir, angin kencang atau angin puting beliung, kebakaran hutan atau perkebunan, dan desa yang rawan konflik sosial," paparnya.
Terpisah, Asisten Bidang Pemerintahan Kesejahteraan Rakyat Indra Kusuma Wijaya mendukung penyusunan dokumen RPB.
Selain itu, ia beranggapan bahwa penyusunan RPB sendiri harus mencakup semua kegiatan yang berkaitan dengan bencana yang berpotensi di Kabupaten Mesuji.
Oleh karena itu, Indra berharap penyusunan dokumen RPB harus mencakup semua kegiatan yang berkaitan dengan bencana.
"Mulai dari pencegahan, mitigasi, kesiap-siagaan, tanggap darurat, transisi darurat, pemulihan hingga rehabilitasi dan rekonstruksinya," sebutnya.
( Tribunlampung.co.id / M Rangga Yusuf )