Berita Lampung
DPRD Metro Sarankan Pemkot Metro Perkuat Jaringan Internet di MPP
DPRD Metro menyarankan Pemkot Metro untuk memperkuat jaringan internet atau bandwidth di Mal Pelayanan Publik (MPP) di Gedung Sesat Agung Sai Waawai.
Penulis: Muhammad Humam Ghiffary | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Metro - DPRD Metro menyarankan Pemerintah Kota (Pemkot) Metro untuk memperkuat jaringan internet atau bandwidth di Mal Pelayanan Publik (MPP) yang bertempat di Gedung Sesat Agung Sai Wawai.
Saran memperkuat bandwidth atau jaringan internet di MPP tersebut dikarenakan saat pelayanan kepada masyarakat dibutuhkan jaringan internet yang cepat dan sesuai kebutuhan.
Saran untuk memperkuat jaringan internet bandwidth di MPP disampaikan Wakil Ketua Komisi I DPRD Metro, Indra Jaya kepada Tribun, Selasa (18/10/2022).
"Sarana prasarana untuk bandwidth atau jaringan Internet ini baru dianggarkan sebesar Rp 28 juta, itu idealnya seharusnya Rp 88 juta," ujarnya.
Anggaran tersebut dikatakan dia digunakan untuk jaringan internet di dalam gedung MPP saja.
"Jadi itu kebutuhan jaringan internet atau bandwidth di MPP saja, bukan untuk jaringan internet atau bandwidth sekota Metro," ungkapnya.
Baca juga: DPD LPM Lampung Akan Tunjuk Plt Ketua LPM Kota Bandar Lampung untuk Gelar Musda
Baca juga: Operasi Zebra Krakatau 2022 Polres Lampung Selatan Layangkan 311 Teguran Lisan
Dia mengatakan kebutuhan jaringan internet atau bandwidth yang dibutuhkan khusus di MPP sebesar 100 Mbps.
"Kebutuhan di MPP saja itu 100 Mbps, sedangkan yang baru teranggarkan di Kota Metro jaringan internet atau bandwidthnya baru teranggarkan 200-300 Mbps untuk sekota Metro," jelasnya.
Wakil Ketua Komisi I DPRD Metro tersebut mengatakan bandwidth dibutuhkan agar pelayanan kepada masyarakat dapat maksimal.
"Jadi kalau Bandwithnya itu ga berjalan denganĀ baik, otomatis pelayanan macet juga, jadi vak maksimal," paparnya.
Selain itu, menurutnya di MPP tersebut juga dibutuhkan listrik cadangan yang dipersiapkan oleh Pemkot Metro.
"Termasuk listrik juga, kita harus punya cadangan, tidak bisa mengandalkan dari PLN saja, begitu nanti mati lampu, alternatifnya gak ada, jadi harus diperhitungkan di penganggaran 2023 nanti," tuturnya.
Selain itu, dia menjelaskan MPP merupakan tempat pelayanan yang terdiri dari berbagai OPD Kota Metro yang berada di satu tempat.
Sehingga, menurutnya dibutuhkan juga pendingin ruangan yang kapasitasnya harus memadai.
"Jadi ada beberapa dinas yang masuk kesana semua, seperti dari Kepolisian itu terkait pelayanan SIM, Kejaksaan itu terkait ada sidang sidang, APH, lalu Catatan Sipil, Pekerjaan Umum (PU), masih banyak lah, terintegrasi disana semua," kata dia.
Untuk saat ini, dia mengatakan sudah dianggarkan sebanyak 20 unit pendingin ruangan atau AC split.
Walaupun sudah dianggarkan sebanyak 20 unit, dia mengatakan masih diperlukan sebanyak 5 buah pendingin ruangan berdiri atau AC standing.
"Walaupun kebutuhannya masih kurang, dan baru sebatas AC split, tapi mudah-mudahan di 2023 bisa dianggarkan kekurangan AC standing tadi," ujar Indra Jaya.
Dia mengatakan pihaknya akan terus mendorong Pemkot Metro agar bisa menyelesaikan pembangunan MPP tersebut dengan baik dan maksimal.
"Kebetulan itu jadi program unggulan juga dari pak Wahdi, makanya kita ini mendorong terus, kita mendorong biar diselesaikan karena sudah dimulai, ini yang ditunggu sama masyarakat, kalau penanganan banjir, sudah setengah hatilah, jalan setengah hati juga, lampu pun begitu. Jadi sekarang ini cuma itu (MPP) aja, kita supaya dipermudah mengurus SIM, mengurus segala macamnya," pungkasnya.
( Tribunlampung.co.id / Muhammad Humam Ghiffary )