Pabrik Penggilingan Padi di Lampung Selatan Terancam Gulung Tikar, Kesulitan Dapatkan Gabah Padi

Plt Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setkab Lampung Selatan Muhidi mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan untuk menampung hasil pertanian melalui BUMD.

"Menyangkut permasalahan penjualan padi dengan jumlah besar ke Pulau Jawa yang mengakibatkan penggilingan padi di Lampung Selatan tidak lagi beroperasi, pemerintah daerah akan mengambil alih penampungan seluruh hasil pertanian melalui BUMD," ujarnya.

Kata Muhidi, gabah padi yang dibeli oleh salah satu pengusaha dari pulau jawa ini dampaknya baru terasa di Lampung Selatan, untuk itu pihaknya akan mendirikan BUMN untuk menampung hasil pertanian dan baru kemudian akan di distribusikan, sehingga diharapkan pertanian akan sejahtera.

Kepala KCP Bulog Kalianda Darul mengatakan Kabupaten Lampung Selatan merupakan salah satu daerah penyangga pangan se-sumatra dan sebagian pulau jawa.

Menurutnya, pabrik penggilingan padi yang tidak beroperasi karena gabah kering panen telah dibeli oleh pengusaha dari pulau Jawa tentu menjadi persoalan yang serius mengingat penggilingan padi merupakan mitra bulog.

"Untuk itu para penggiling padi berharap kebijakan Pergub nomor 71/2017 dan Perda nomor 7/2017 diberlakukan di Lampung Selatan demi menjaga kesetabilan harga dan dampak kedepan beras lampung tetap mencukupi," pungkasnya.

( Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus )