Korban Banjir di Lampung Meninggal
Satu Lagi Pemancing Hilang saat Banjir di Lampung Selatan, Belum Ditemukan
Satu pemancing ini menghilang bersamaan banjir yang datang menerjang wilayah Desa Bayumas, Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan, Kamis (27/10/2022).
Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Satu pemancing masih belum ditemukan saat banjir melanda Desa Banyumas, Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan.
Satu pemancing ini menghilang bersamaan banjir yang datang menerjang wilayah Desa Bayumas, Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan, Kamis (27/10/2022).
Sebelumnya dikabarkan ada dua pemancing yang hilang di Desa Banyumas, Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan.
Satu pemancing sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada Jumat (28/10/2022). Sehingga masih ada satu pemancing lagi yang hilang.
Sampai saat ini proses pencarian terus berjalan.
Penemuan jasad pemancing korban tenggelam itu menambah daftar korban jiwa dari bencana banjir Lampung Selatan jadi tiga orang.
Baca juga: Takut Banjir Susulan, Ratusan Warga Candipuro Lampung Selatan Mengungsi
Baca juga: Korban Meninggal Akibat Banjir di Lampung Selatan Bertambah Jadi 3 Orang
Setelah sebelumnya kakak beradik ditemukan meninggal di Desa Sukamaju Kecamatan Sidomulyo, kali ini ditemukan seorang pemancing meningggal tenggelam di Desa Banyumas, Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan.
Satu orang warga Desa Banyumas, Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan itu ditemukan meninggal, Jumat (28/10/2022) siang.
Satu orang ini berinisial R (50), merupakan seorang pemancing yang sempat dinyatakan hilang saat banjir melanda wilayah Desa Banyumas, Kecamatan Candipuro.
Diketahui R tidak sendirian pergi memancing, melainkan bersama seorang lainnya. Dua orang ini sebelumnya dinyatakan hilang.
Sehingga dengan ditemukannya jasad R, satu orang pemancing lagi yang belum ditemukan.
Satu dari dua warga yang hilang saat banjir di Desa Banyumas, Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan ditemukan meninggal, Jumat (28/10/2022) pukul 13.10 WIB.
Satu orang yang hilang tersebut ditemukan meninggal dunia diperkirakan tenggelam karena terseret arus banjir yang melanda Desa Banyumas, Kecamatan Candipuro Lampung Selatan.
Sementara satu orang lainnya yang belum ditemukan masih dalam proses pencarian.
Penemuan satu jasad warga Desa Banyumas, Kecamatan Candipuro Lampung Selatan menjadi duka mendalam bagi keluarganya.
Sehingga akibat banjir di Lampung Selatan sudah ada tiga orang yang ditemukan meninggal dunia karena tenggelam.
Kepala Bidang Damkar dan Penyelamatan Lampung Selatan Rully Fikriansyah mengatakan bahwa kedua warga yang hilang itu tadinya sedang mancing, Kamis (27/10/2022).
Akan tetapi pada saat itu banjir melanda wilayah Desa Banyumas, Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan.
Namun keduanya tak kunjung kembali sehingga sempat dinyatakan sebagai orang hilang.
Lanjut Rully, atas hilangnya kedua orang ini pihaknya ikut melakukan pencarian di areal sawah dekat rumah para korban, atau lokasi tempat keduanya memacing.
Baca juga: Desa Suak Lampung Selatan Diterjang Banjir 3 Meter hingga Jalan Terputus
Baca juga: Balita Selamat, 2 Kakaknya Meninggal Tenggelam saat Banjir di Lampung Selatan
Pencarian juga dilakukan oleh Basarnas dan masyarakat setempat.
"Saat (banjir) itu keduanya sedang memancing di sawah dekat rumahnya," ujar Rully, Jumat (28/10/2022)
Rully mengatakan satu korban yang berhasil ditemukan berinisial R (50).
Ternyata, tambah Rully, jasad R ditemukan sejarak 100 meter dari lokasi korban dikabarkan hanyut.
"Korban tadi ditemukan pukul 13.10 WIB oleh Basarnas, masyarakat dan Damkar," ucapnya.
Setelah penemuan satu korban ini, kata Rully, pencarian terhadap korban lainnya masih dilakukan.
Rully mengungkapkan, bahwa banjir di Kecamatan Candipuro Lampung Selatan berdampak pada tiga desa. Yakni Desa Banyumas, Desa Beringin Kencana, dan Desa Sinar Pasma.
Banjir menyebabkan warga di Desa Beringin Kencana, kecamatan Candipuro, Lampung Selatan mengungsi di balai desa yang terletak di Masjid Roudotul Hidayah.
Warga Desa Beringin Kencana, kecamatan Candipuro yang mengungsi berasal dari 3 dusun yakni, Dusun 1, Dusun II Sinar Kemuning, Dusun III Umbul Solo.
Ada sekitar 223 warga Desa Beringin Kencana, Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan yang mengungsi.
Kakak Beradik Meninggal Dunia
Kakak Beradik meninggal tenggelam saat orang tuanya sedang sibuk menanggulangi banjir di Lampung Selatan.
Ketika itu banjir di Lampung Selatan membuat sejumlah rumah kemasukan air. Termasuk rumah ibunya Syamsudin, atau nenek dari kakak beradik yang meninggal tenggelam.
Syamsudin adalah ayah dari kakak beradik yang meninggal akibat tenggelam saat banjir di Lampung Selatan.
Ketika itu Syamsudin tidak menyadari bila ketiga anaknya bermain ke sawah.
Baru tahu anakanya tidak ada di rumah saat istrinya menghampiri dan menanyakan keberadaan tiga anaknya.
Syamsudin yang khawatir langsung pergi melihat ke arah sawah dan mendapati dua anaknya sudah meninggal tenggelam. Satu balita terselamatkan.
Diketahui anak usia di bawah lima tahun atau balita selamat dari tenggelam saat Banjir di Lampung Selatan.
Balita usia empat tahun ini selamat berkat pundak kakaknya. Sedangkan dua kakaknya tewas tenggelam saat Banjir di Lampung Selatan terjadi. Tepatnya di wilayah Kecamatan Sidomulyo.
Ketiga anak yang tenggelam itu merupakan Kakak Beradik warga Desa Sukamaju, Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan.
Ketiganya tenggelam ketika main di sawah yang sedang kebanjiran. Balita sebagai anak paling bungsu selamat, kedua kakaknya meninggal dunia.
Tiga anak yang masih Kakak Beradik tenggelam akibat banjir melanda Kecamatan Sidomulyo Lampung Selatan pada Kamis (27/10/2022) .
Tiga Kakak Beradik ini tenggelam saat main di sawah saat banjir tengah melanda wilayah Kecamatan Sidomulyo Lampung Selatan.
Dua dari tiga anak yang masih Kakak Beradik di Lampung Selatan tersebut meninggal dunia, satu terselamatkan berkat pundak kakak.
Akibatnya banjir menyisakan duka bagi keluarga Syamsudin di Kecamatan Sidomulyo Lampung Selatan.
Pasalnya ia harus kehilangan kedua anaknya, karena tenggelam saat banjir datang.
Kedua korban meninggal dunia yakni Halimah (14) dan Romlah (12).
Sedangkan satu balita umur 4 tahun terseret banjir selamat dari musibah tersebut.
Ayah korban Syamsudin menceritakan detik-detik di mana kedua anaknya meninggal dunia.
"Jadi kejadiannya itu tadi pagi sekitar pukul 07.15 WIB," katanya, Kamis (27/10/2022).
Saat kejadian, Syamsudin sedang membantu ibunya menguras air banjir yang masuk ke rumah.
"Tadi pagi itu saya sedang membantu ibu menguras air, kan air itu masuk ke dalam, kita bantu istilahnya ngalirin air gitu," katanya,
Syamsudin mengira anak-anaknya sudah pulang ke rumah.
"Nggak lama ibunya nanya ke mana anak-anak, saya bilang nggak tau, bukannya sudah pulang, trus kata dia belum," ujarnya.
Syamsudin mulai khawatir anak-anaknya main di sawah.
"Saya panggil-pangil nggak ada yang nyaut itu anak, dua-duanya," ujarnya
Lalu Syamsudin melihat anaknya yang paling kecil melambaikan tangan.
Syamsudin terkejut karena anaknya yang kecil itu sudah di atas pundak kakaknya.
"Kakaknya udah tenggelam dua-duanya, jadi saya selamatin yang kecil dulu," katanya.
Lalu Syamsudin dibantu warga lainnya mengevakuasi kedua anaknya yang tenggelam.
"Alhamdulilah kita turun ramai-ramai ketemulah dua anak itu," ujarnya.
Syamsudin mengatakan dirinya memiliki 6 orang anak.
"Yang meninggal itu nomor 4 sama 5," pungkasnya.
( Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus )