Berita Lampung
Gojek Hidupi Keluarga Mitra Driver, Bantu Ekonomi UMKM Tetap Bergeliat
Empat tahun sudah Aprianto menjadi bagian dari Gojek Lampung. Dirinya mulai mendaftarkan diri di Gojek Lampung pada tahun 1998 silam.
Penulis: Reny Fitriani | Editor: Noval Andriansyah
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Empat tahun sudah Aprianto menjadi bagian dari Gojek Lampung. Dirinya mulai mendaftarkan diri di Gojek Lampung pada tahun 1998 silam. Di mana sebelumnya dirinya adalah seorang petani kopi.
Selama itu pula, Aprianto selaku kepala keluarga menghidupi istri dan ketiga anaknya dari rejeki menjadi Mitra Driver Gojek Lampung.
Meski terkadang menurutnya penghasilan yang didapat setiap harinya tidak menentu, tergantung dari seberapa banyak orderan masuk dan semangatnya bekerja.
Namun jika dirata-ratakan dalam sehari, ia bisa membawa pulang uang sebesar Rp 176 ribu dari hasil nge-Jogek.
“Itu hitungannya 20 order dikali Rp 8.800. (20 order) itu rata-rata lah, tapi pernah juga dapat order sampe 24, tapi jarang karena kalau terlalu ngoyo badan capek, gak kuat juga,” terang Aprianto kepada Tribun Lampung, Minggu 30 Oktober 2022 malam.
“Pernah juga cuma dapat 10 orderan, itu lagi sepi atau bahasa kami sesama driver yakni lagi anyep atau sepi order. Ya, pasti ada aja yang begitu,” tambahnya.
Baca juga: Gojek Jembatani Semua Lini, Pulihkan Ekonomi Negeri
Baca juga: Gojek Pahlawan UMKM, Jadi Andalan Mitra dan Konsumen
Ditambahkan Aprianto, berapa pun penghasilan yang didapatkan dalam setiap harinya tetap ia syukuri. Karena memang dari Gojek lah dirinya menghidupi keluarga tercinta. Mulai dari kebutuhan dapur hingga uang jajan ketiga buah hatinya.
“Anak saya yang tua Alhamdulillah udah lulus SMA, dua adiknya mondok di ponpes di dearah Branti, Lampung Selatan. Ya, berkat dari Gojek ini lah mereka bisa begitu. Syukuri aja berapa yang didapat, itu rejeki dari Allah,” terang suami dari Lihayati ini.
Aprianto sendiri merupakan Mitra Driver Gojek Lampung khusus GoFood. Menurutnya hal itu karena dirinya sejak awal mendaftarkan diri lebih sering mendapatkan orderan GoFood ketimbang GoRide atau mengantar penumpang.
Menurutnya tidak ada perbedaan antara hitungan penghasilan dari GoFood atau GoRide. Semua sama saja yakni Rp 8.800 dikali satu kali trip atau order.
“Gak ada bedanya, sama aja mau yang ngambil penumpang (GoRide) atau GoFood. Itungannya sama. Paling bedanya kalau yang GoFood kita bisa nongkrong di depan-depan resto sambil nunggu orderan masuk,” terang pria asal Negeri Sakti Pesawaran Lampung ini.
Aprianto sendiri setiap harinya memulai mengais rejeki di Bandar Lampung mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB. Ia berangkat dari kediamannya di Negeri Sakti Pesawaran Lampung pukul 06.30 WIB. Karena jarak tempuh antara Pesawaran-Bandar Lampung sekitar setengah jam.

Ketika sampai di Bandar Lampung dirinya baru mengaktifkan aplikasi Gojek miliknya. Lalu berkeliling-keliling sebentar dengan harapan ada orderan yang masuk. Namun jika tidak ada, dirinya akan menyambangi basecame para driver di daerah Labuhan Ratu Bandar Lampung.
“Biasanya saya nongkrong di basecame sambil nunggu orderan. Ngobrol-ngobrol dengan sesama driver di situ kalau lagi males keliling atau nunggu di depan-depan resto. Sebelum pulang ke rumah saya juga biasanya balik ke basecame dulu,” katanya.
Mengenai pengalaman tak mengenakkan dalam bekerja, dirinya mengatakan pernah mengalami hal apes. Bahkan sampai-sampai dirinya harus “menganggur” selama 7 hari imbas dari kejadian itu.