Berita Lampung
TPAS Karangrejo Penuh, Pemkot Metro Optimalkan Bank Sampah Meski Bukan Solusi
"Bank sampah ini juga bukan solusi utama, karena jumlah yang masuk ke TPAS juga masih banyak," ungkapnya, Senin (31/10/2022).
Penulis: Muhammad Humam Ghiffary | Editor: Indra Simanjuntak
Tribunlampung.co.id, Metro - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Metro optimalkan bank sampah meski bukan solusi atas penuhnya TPAS Karangrejo.
Diketahui, TPAS Karangrejo Metro telah melebihi kapasitas dan hingga kini menerima sampah 80 ton per hari.
Sekretaris DLH Metro, Yerri Noer Kartiko mengatakan, bank sampah menjadi salah satu upaya pemerintah dalam penanggulangan masalah sampah di TPAS Karangrejo.
Meski tidak memiliki efek yang signifikan terhadap pengurangan jumlah sampah yang masuk ke TPAS.
"Bank sampah ini juga bukan solusi utama, karena jumlah yang masuk ke TPAS juga masih banyak," ungkapnya, Senin (31/10/2022).
Ia membenarkan kondisi TPAS Karangrejo saat ini telah melebihi kapasitas.
Baca juga: Dewi Perssik Dapati Haters yang Tuding Jual Diri dan Mandul, Akan Beri Pelajaran
Baca juga: Waspada! BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem Lokal di Lampung dalam Sepekan Ini
Jika dilihat dari kapasitas TPAS maka sudah tidak mampu lagi menampung sampah.
Namun, kondisi tersebut masih dipaksakan hingga proses pembuatan TPAS yang baru selesai.
"Jadi, memang sehari itu 70 sampai 80 ton sampah yang masuk, itu kita sambil menunggu TPAS yang baru selesai," ujarnya.
Yerri mengatakan, jumlah 80 ton sudah termasuk sampah yang dibawa oleh truk pengangkut sampah milik swasta.
Dia menuturkan, Metro seharusnya memang sudah memiliki TPAS yang baru.
Menurutnya, berdasarkan aturan, TPAS layak digunakan hanya sampai 10 tahun masa penggunaan.
Karena setelah waktu 10 tahun pemerintah sudah harus melakukan rehabilitasi ataupun revitalisasi.
"Jadi sementara untuk mengatasi masalah tersebut kita paksakan dengan didorong menggunakan ekskavator yang ada bahkan ketinggiannya sudah ada yang mencapai 10 meter," tuturnya.
"Itu juga sudah cukup membahayakan, dimusim penghujan bisa menyebabkan longsor," tambahnya.
Tidak hanya itu, sarana dan prasarana seperti alat berat juga ikut dipaksakan untuk mengelola sampah yang ada di TPAS.
Ia mengaku, kondisi TPAS Karangrejo akan terus dipaksakan hingga tahun 2024 mendatang.
Hal itu dikarenakan proses pembuatan TPAS baru masih melihat kesanggupan keuangan daerah.
Baca juga: Pemprov Lampung Janji UMP 2023 Naik, Tahun Ini Cuma Naik Rp 8.484,61
Baca juga: Bursa Transfer Liga Inggris, Pemilik Chelsea Todd Boehly Siap Kontrak Lautaro Martinez
TPAS yang baru tersebut diharuskan tidak lagi menggunakan open dumping melainkan sudah menerapkan Controlled Landfill.
"Jadi, itu harus kita tutup dahulu baru bisa kita buatkan yang baru,"
"Namun itu dilihat lagi kesanggupan keunagan pemerintah daerah,"
"Karena kalau ditutup itu juga perlu perawatan lagi, dan butuh biayaa,"
"Selain daripada biaya pembuatan TPAS yang baru,"
"Jadi jangan sampai TPAS yang baru sudah bagus namun dalam kurun 1 hingga 2 tahun TPAS itu mangkrak dengan alasan ketidak sanggupan pemerintah dalam biaya perawatan," bebernya.
Sebelumnya, Asissten II Setda Kota Metro, Yerri Ehwan juga mengaku pemerintah masih mencari solusi terkait TPAS Karangrejo.
Namun, TPAS tersebut telah dipersiapkan tempat yang baru.
"Diharap dengan disiapkan TPAS itu, dapat menjadi solusi sampah yang ada di Metro," pungkasnya.
(Tribunlampung.co.id/Muhammad Humam Ghiffary)