Berita Lampung

Mahan Tapis Margakarya Pringsewu Hasilkan Kain Tapis Bernilai Jutaan Rupiah

Di Mahan Tapis Margakaya Pringsewu ini terdapat berbagai macam kerajinan tapis yang dibuat oleh ibu-ibu setempat.

Penulis: Riana Mita Ristanti | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Riana Mita Ristanti
Ibu-ibu saat menapis di Mahan Tapis Margakaya Pringsewu. Mahan Tapis Margakarya Pringsewu hasilkan kain tapis bernilai jutaan rupiah. 

Tribunlampung.co.id, Pringsewu - Mahan Tapis Margakaya merupakan sentra pembuatan tapis di Pekon Margakaya Pringsewu.

Di Mahan Tapis Margakaya Pringsewu ini terdapat berbagai macam kerajinan tapis yang dibuat oleh ibu-ibu setempat.

Tak hanya kain tapis yang menjadi andalan di Mahan Tapis Margakaya Pringsewu ini, adapun beberapa kerajianan lain, seperti baju, gamis, tas, dompet, bunga, tas leptop, peci, kotak tisu hingga gantungan handhphone.

Ketua Kelompok Pengelola Usaha (KPU) Mahan Tapis Margakaya, Jelita mengatakan, di Mahan Tapis Margakaya ini terdapat 38 orang pengurus yang aktif.

"Jadi kan Pekon Margakaya ini memang sentra pembuatan tapis di Pringsewu ya, jadi tak hanya yang di mahan ini saja, yang di rumah-rumah juga banyak," kata Jelita saat ditemui Tribun Lampung, Rabu (2/10/2022).

Jelita menjelaskan, yang unik dari tapis di pekon Margakaya ini, tak hanya sekadar pembuatannya saja.

Baca juga: Kasus Dugaan Korupsi Dana Hibah di KONI Lampung, Kejati Sebut Akhir Tahun Ada Penetapan Tersangka

Baca juga: 46 Titik Rawan Bencana di Tulangbawang, Dua Bencana Terjadi hingga Oktober 2022

"Akan tetapi kami ini paham bagaimana sejarahnya, pembuatannya, pemakaiannya, artinya, motifnya hingga kapan harus dipakainya," paparnya.

"Inikan merupakan warisan dari nenek moyang kita dulu, jadi ya kami di sini bisa menapis karena diajarkan turun-temurun oleh nenek moyang kita," jelasnya.

Jelita juga mengungkapkan, Mahan Tapis Margakaya ini baru diresmikan bulan Februari 2022 lalu.

Meski terbilang baru, namun tapis-tapis dari Mahan Tapis Margakaya ini sudah dijual hingga berbagai daerah di seluruh Indonesia.

"Tak hanya offline di mahan, kalau ada kegiatan di Pemda, Pemprov kita juga selalu menanpilkan kerajinan kita. Selain itu kami juga menjualnya secara online," paparnya.

Ia menyebutkan, tapis produksi Mahan Tapis Margakaya ini telah dijual keseluruh Lampung, Bali, Sulawesi, Jakarta, Cilegon hingga Jogja.

Untuk waktu pembuatan kain tapis, Jelita tidak bisa memastikan berapa lama.

Akan tetapi jika dirata-rata, waktu pembuatan satu set kain tapis itu sekira 2,5 bulan.

"Tergantung motifnya, kalau motifnya susah pasti membutuhkan waktu lebih lama sekira 2,3,4 bulan, akan tetapi kalau kainnya lebih kecil dan motifnya tidak terlalu sudah ya 3 minggu bisa," paparnya.

Sementara untuk harga, rata-rata harga satu set tapis dijual dengan harga Rp 2-3 juta.

"Kalau terbilang mahal tidak ya, sebab yang membuat tapis itu mahal kan proses pembuatannya yang harus teliti dan membutuhkan waktu berbulan-bulan," paparnya.

Selain itu, Jelita menyebutkan, ada motif tapis khas dari Pringsewu khusunya Mahan Tapis Margakaya ini, yakni tapis motif khaja medal dan bintang perak.

Selain itu, di Mahan Tapis Margakaya ini juga terdapat tapis yang berumur 100 tahun.

"Tapis berumur 100 tahun ini milik nenek moyang kami dulu, ini motifnya sasap pucuk rebung," ungkapnya.

Dengan terus berkembangnya Mahan Tapis Margakaya ini, Jelita meminta support dari seluruh laipsan masyarakat di Bumi Jejama Secancanan.

Pasalnya, tapis merupakan kain khas Lampung ini patut dilestarikan dan dibanggakan.

Selain itu juga mengajak anak muda untuk lebih menegnal dan mencintai tapis.

"Kalau belum mau pakai kainnya, kita bisa pakai alternatif lain, apakah baju yang tetap ada motif tapisnya, apakah tas leptop buat ke kampus, atau gantungan hp juga bisa. Ayo sama-sama kita majukan Lampung," pungkasnya.

( Tribunlampung.co.id / Riana Mita Ristanti )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved