Berita Lampung
Polisi Minta Suporter Futsal SMKN 1 Gadingrejo Pringsewu Tak Rusuh Lagi saat Bertanding
Diketahui, suporter rusuh saat tim futsal SMKN 1 Gadingrejo, Pringsewu berlaga melawan tim futsal SMK 2 Mei Bandar Lampung, Sabtu (29/11/2022).
Penulis: Riana Mita Ristanti | Editor: Indra Simanjuntak
Tribunlampung.co.id, Pringsewu - Kapolsek Gadingrejo, Iptu Anwar Mayer Siregar minta suporter futsal SMKN 1 Gadingrejo, Pringsewu tak ricuh lagi dalam pertandingan.
Diketahui, suporter rusuh saat tim futsal SMKN 1 Gadingrejo, Pringsewu berlaga melawan tim futsal SMK 2 Mei Bandar Lampung, Sabtu (29/11/2022).
Kapolsek Gadingrejo, Pringsewu menjelaskan jika suporter rusuh akan merugikan bagi tim yang bertanding.
"Kemarin suporter rusuh masuk arena pertandinagn dan kemudian terjadi keributan," kata Anwar, Rabu (2/10/2022).
Akibat suporter rusuh tersebut, panitia pertandingan memberikan hukuman diskualifikasi terhadap kedua tim.
Anwar mengatakan, hal ini tentunya sangat merugikan dua tim.
Baca juga: Pelaku Rudapaksa Pacar hingga Hamil di Pringsewu Tersenyum saat Diamankan Polisi
Baca juga: Suami Istri Tewas Terlindas Truk Fuso di Mesuji, Anaknya Kritis
Selain itu, hal ini juga bisa mencoreng nama baik sekolah masing-masing.
"Olahraga yang harusnya dijadikan ajang adu skill dan membanggakan nama baik sekolah, malah sebaliknya," paparnya.
Menurutnya, dalam sebuah pertandingan merupakan suatu hal yang wajar kalah dan menang.
"Olahraga ini untuk sehat, untuk senang, untuk mencari teman. Kalah menang itu biasa, jangan malah tersulut emosi," paparnya.
"Dari mulai pertandingan tingkat bawah sampai atas pun harus kita junjung tinggi suportifitas," paparnya.
Karena itu, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya memberikan imbauan secara tegas kepada siswa di SMKN 1 Gadingrejo, Selasa (2/11/2022)
"Kita imbau adik-adik pelajar untuk bisa menahan diri dan tidak terpancing dengan isu-isu yang muncul pasca kejadian tersebut," katanya.
"Jangan saya dengar ada keributan susulan apa lagi ada tawuran," tegasnya.
Ia menyebutkan, jangan sampai ada kejadian lain yang semakin membuat nama sekolah tercoreng.
Selain koordinasi dengan siswa dan guru di SMKN 1 Gadingrejo, pihaknya juga mengaku telah berkoordinasi dengan SMK 2 Mei dan juga petugas kepolisian di wilayah tersebut.
"Kita terus upayakan agar permasalahan antar kedua tim futsal ini dapat terselesaikan dengan baik," pungkasnya.
(Tribunlampung.co.id/ Riana Mita Ristanti)