Berita Lampung
Pesawaran Lampung Turunkan Angka Stunting dengan Kampung Keluarga Berkualitas 144 Desa
Penanganan penurunan stunting dilakukan lintas sektoral baik Dharma Wanita dan P3AP2KB dengan Kampung Keluarga Berkualitas 144 Desa.
Penulis: Oky Indra Jaya | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id, Pesawaran - Persatuan Dharma Wanita Pesawaran Lampung gencar turunkan angka stunting di tahun 2022.
Programkan Kampung Keluarga Berkualitas di 144 Desa salah satu usaha dari Persatuan Dharma Wanita Pesawaran Lampung untuk turunkan stunting.
Persatuan Dharma Wanita Pesawaran Lampung memang sedang berupaya menurunkan angka stunting yang dilakukan dalam berbagai kegiatan.
Ketua Persatuan Dharma Wanita Kabupaten Pesawaran Mei Nuryati Wildan mengatakan jika sampai bulan November ini kasus stunting sudah turun.
Kasus stunting dalam periode yang sama, kasus stunting tahun 2021 lalu berada di angka 17 persen saja.
Lantas pada tahun 2022 ini, stunting ditargetkan menyentuh angka di bawah 10 persen.
Baca juga: Audiensi dengan Pimpinan Tribun Lampung, Dirut PT Bank Lampung Sebut L-Smart Kini Ada di 2.417 Desa
Baca juga: Jambret di Bandar Lampung Ditangkap Polisi saat Sembunyi di Toilet SPBU
"Angka 10 persen tersebut adalah batasan yang telah ditetapkan oleh Gubernur Lampung pada kasus stunting" ucap Nuryati kepada Tribun Lampung.
Sehingga pada tahun yang akan datang Kabupaten Pesawaran bebas dari kasus stunting.
Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Pesawaran Meisuri untuk penanganan angka stunting akan bersama dengan lintas sektoral.
Ia katakan penanganannya akan lebih berfokus kepada penanganan lintas sektor yang komprehensif.
Pelaksanaanya menyasar ke masyarakat dengan cara dibentuk regu stunting dan unit stunting.
"Itu dimulai dengan penanganan spesifik dan non spesifik" katanya.
Seperti contoh adalah dengan bekerjasama kepada Kemenag dalam mengedukasi calon pengantin yang akan menikah.
Edukasi itu akan dijelaskan bagaimana tanggung jawab atas persoalan baik dari tingkat ekonomi sampai tingkat kesehatan pasca menikah.
Lalu contoh lain adalah sanitasi dan tingkat kebersihan lingkungan hidup dalam keluarga.