Berita Lampung
Bangunan Kebun Raya Liwa Lampung Barat Rusak Akibat Tingginya Intensitas Hujan
Beberapa bangunan yang mengalami kerusakan di antaranya toilet, dinding gedung hingga sejumlah pondasi gedung.
Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id, Lampung Barat - Bangunan yang ada di Kebun Raya Liwa alami kerusakan akibat tingginya intensitas hujan yang terjadi akhir-akhir ini di Lampung Barat.
Beberapa bangunan di Kebun Raya Liwa, Lampung Barat yang mengalami kerusakan di antaranya toilet, dinding gedung hingga sejumlah pondasi gedung.
Menurut Khoirul Ummur, Kepala UPTD Pengelolaan Kebun Raya Liwa, kerusakan terparah di bangunan toilet yang timbul akibat tingginya intensitas hujan selama ini di Lampung Barat.
Ia menambahkan, toilet tersebut saat ini sudah tidak bisa dipakai dikarenakan lapisan bawah tanah yang menopang bangunan toilet sudah ambles.
“Di antara titik-titik yang mengalami kerusakan, bangunan toilet merupakan titik terparahnya,” kata Khoirul.
“Bagian bawahnya itu yang menopang bangunan sudah amblas atau terkikis, bahkan pipa tempat pembuangannya pun sudah terlihat,” tambahnya.
Baca juga: Nama Baiknya Dicemarkan, Warga Natar Lampung Selatan Melapor ke Polda Lampung
Baca juga: Dinas PPPA Lampung Selatan Ajak 87 Tempat Pendidikan Wujudkan Sekolah Ramah Anak
Khoirul mengatakan, hujan yang terus menerus terjadi di Lampung Barat ini bisa semakin merusak struktur bangunan.
Apalagi hujan yang turun terbilang cukup lama sehingga bisa menyebabkan pergeseran tanah atau longsor di wilayah tersebut.
“Penyebab terjadinya longsor atau pergeseran tanah di fasilitas toilet ini kan akibat tinggi curah hujan dan terjadi terus menerus juga,” ucap Khoirul.
“Hujan turun juga engga tanggung-tanggung bisa lebih dari 3 jam,” lanjutnya.
Berdasarkan pantauan Tribunlampung.co.id, selain toilet ada juga bangunan pondasi batuan yang digunakan sebagai material kini sudah terbuka dan lepas dari penyangganya.
Pondasi yang merupakan penahan gedung pusat Kebun Raya Liwa itu pun saat ini terancam amblas juga jika terus dibiarkan.
“Kurang lebih sepanjang 50 meter pondasi terancam ambles,” papar Khoirul.
“Padahal pondasi tersebut berfungsi sebagai penahan gedung pusat KRL,” sambungnya.
Selain itu beberapa bagian dinding gedung pun sudah mengalami keretakan karena tak mampu menahan bagian bangunan yang lain.